media-masa.id - Laila Fatihah, anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, menyatakan bahwa kuota bahan bakar minyak (BBM) harus disesuaikan untuk wilayah industri seperti Kalimantan, terutama Kalimantan Timur.
Laila menyatakan kekecewaannya terhadap kebijakan yang mengalokasikan kuota BBM yang sama untuk setiap daerah tanpa mempertimbangkan kebutuhan unik masing-masing daerah.
Menurutnya, ia telah menghubungi Pertamina secara langsung melalui Kepala Regional Kalimantan mengenai antrian dan kekurangan stok BBM di Samarinda. Namun, jawaban yang dia terima menunjukkan bahwa kebijakan itu berasal dari pusat, yang berarti semua daerah harus menerima kuota yang sama.
“Mereka menjawab bahwa itu adalah kebijakan dari pusat, jadi semua daerah memiliki kuota BBM yang sama,” kata Laila, Selasa (7/5/2024).
Dia berpendapat bahwa Pertamina harus menindaklanjuti keluhan masyarakat yang disampaikan melalui DPRD ke pusat untuk pertimbangan lebih lanjut. Dia menyatakan bahwa karena banyaknya bisnis dan kendaraan yang digunakan, Kalimantan Timur, terutama wilayah industri seperti di beberapa kota, membutuhkan lebih banyak BBM.
Dia menekankan bahwa jumlah kendaraan yang digunakan dan memerlukan BBM pasti berbeda di setiap wilayah. Oleh karena itu, tidak perlu disamaratakan, tetapi lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu, legislator PPP ini menekankan bahwa Samarinda adalah kota perbatasan yang sering dilalui oleh banyak orang. Menurutnya, hal ini perlu dipertimbangkan saat menetapkan kuota BBM karena faktanya tidak hanya penduduk lokal yang mengisi BBM di Samarinda tetapi juga orang-orang yang melakukan perjalanan melalui Kota Tepian.
Laila menekankan bahwa produksi migas Kalimantan yang tinggi dan ketersediaan BBM yang terbatas tidak dapat dipisahkan. Dalam menentukan kuota BBM di masa depan, dia berharap Pertamina mempertimbangkan dengan lebih cermat kebutuhan masyarakat dan industri setempat.
Dia menegaskan bahwa Kalimantan, yang terkenal dengan hasil migasnya, tidak boleh menjadi seperti katak dalam tempurung.