Banner

Gus Benny Zakaria Kurniawan

Nasional / 28 December 2023 / 1518 views

Wayangan di Titik Nol, Teguh Haryono: Ruwatan Nusantara Akhir Tahun

Tahun 2023 tinggal beberapa hari lagi, Rombongan Daulat Budaya Nusantara sudah tiba di Ibukota Nusantara untuk menyiapkan Pagelaran Wayang dengan Lakon Semar Mbangun Kahyangan. Rangkaian Ruwatan Nusantara yang ke 6 ini tepat diselenggarakan di akhir tahun 2023 dan di Titik Nol Ibu Kota Nusantara, setelah yang ke 5 pekan lalu di Pidie Aceh, yang ke 4 di Pulau Alor NTT, yang ke 3 di Purwakarta Jawa Barat, yang ke 2 di Jepara Jawa Tengah dan yang pertama di Kediri Jawa Timur. 

“Daulat Budaya Nusantara ini sesuai visinya menjadi Pertahanan Kebudayaan. Alhamdulillah di akhir tahun 2023 kita telah sampai di lokasi Ruwatan yang ke enam di Ibu Kota Nusantara. Semoga Ruwatan ini membawa barokah untuk bangsa Indonesia menapaki masa depan dengan selalu menjunjung tinggi kebudayaan, karena pertahanan terbaik bangsa kita adalah kebudayaan” jelas Teguh Haryono, Doktor Ilmu Pertahanan dari Universitas Pertahanan yang menjadi inisiator Daulat Budaya Nusantara dan perwakilan dari Indika Energi.


Dari sekian kali Ruwatan Nusantara di lima titik di Indonesia dengan pertunjukan Pagelaran Wayangan ini, boleh jadi hanya di Ibu Kota Nusantara lah yang diselenggarakan di luar pemukiman penduduk atau bisa dikatakan di tengah hutan. Dalam imajinasi Mbah Tejo yang menjadi dalang Ruwatan Nusantara, pagelaran Wayang kali ini dipersembahkan untuk para leluhur, danyang, demit, hewan dan tumbuhan yang merasakan getaran spiritual dari bunyi bunyi lakon Semar Mbangun Kahyangan.

“Semalam suntuk kita akan jagongan (nongkrong) dalam tawa tangis dan do’a, hahaha…” kekeh Sujiwo Tejo, Dalang Ruwatan Nusantara yang juga Presiden Jancukers yang terlibat dalam inisiasi Daulat Budaya Nusantara.

“Kami bersyukur sampai pada titik ke enam Ruwatan Nusantara dengan selamat, isyarohnya sangat jelas, ada pertanda dan penanda zaman untuk menutup akhir tahun millennium di Ibu Kota Nusantara dengan kedaulatan penuh atas kebudayaan yang kita miliki bersama seluruh alam dan isinya”, tambah Gus Benny Zakaria Kurniawan, pengasuh Pondok Alam Adat Budaya Nusantara yang menjadi inisiator Daulat Budaya Nusantara.

Nusantara dibentuk oleh gugusan pulau pulau, ada lima pulau besar dan belasan ribu pulau kecil termasuk atol di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara geografis, Indonesia berada di wilayah lingkaran api pasifik atau cincin api pasifik dimana merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Austalia, Lempeng Eurasia dan Lempek Pasifik, yang memiliki resiko bencana alam yang lebih kuat dari bangsa lain yang ada di bumi ini.

“Ruwatan ini harmonisasi, secara anthropologi ada nacer dan kalcer. Nacer itu alam dan kalcer itu manusia. Ketika alam lebih kuat dari manusia, pada masa lalu lelehur kita melakukan harmonisasi dengan ruwatan sebagai jembatan penyembang antara alam dengan manusia. Hari ini, kalcer (manusia) lebih kuat, akibatnya nacer (alam) tereksploitasi secara serampangan. Nah, ruwatan ini menyeimbangkan agar eksploitasi alam yang dilakukan oleh manusia diseimbangkan sesuai dengan apa yang diajarkan leluhur kita selama ratusan tahun”, terang Kyai Paox Iben Mudhaffar, pengasuh Pesantren Kebudayaan Ndalem Wongsorogo, salah satu inisiator Daulat Budaya Nusantara.

Hari ini kebudayaan nusantara lemah, generasi muda diserang oleh algoritma yang disusun bangsa lain, pada akhirnya kita mendapati kebudayaan yang mengekor kebudayaan bangsa lain, sedangkan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia sangat kaya, sebut saja dalam catatan ethnologi, bahasa daerah yang kita miliki sebanyak 715 bahasa, ini menjadi bahasa terbanyak kedua di dunia.

“Jumlah generasi muda dengan kategori Gen Z sekitar 28 persen atau 75 juta jiwa, sementara jumlah pesantren di Indonesia adalah 39 ribu dengan santri sebanyak 4 juta jiwa. Ini artinya sekitar 20 persen gen z adalah santri, nah salah satu strategi Daulat Budaya Nusantara adalah memahamkan para santri untuk mengubah peradaban nusantara”, tegas Gus Hamid Abdulloh, pendiri Dunia Santri Community yang menjadi inisiator Daulat Budaya Nusantara.

Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions