media-masa.id -Di kota Samarinda tengah, program BPJS Ketenagakerjaan menghadapi banyak masalah dalam pelaksanaannya. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Ketenagakerjaan, Sri Puji Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, mengungkapkan empat hambatan utama yang menghalangi pelaksanaan program untuk pekerja rentan (18/6/2024).
Puji menjelaskan bahwa masalah pertama adalah regulasi yang belum lengkap. Regulasi ini sangat penting untuk memastikan berapa banyak tenaga kerja rentan yang dapat menerima bantuan dan perlindungan pemerintah.
Kami ingin memberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada sekitar 19 ribu pekerja yang termasuk dalam kategori rentan, tetapi belum ada regulasi yang tersedia. Menurutnya, semua data yang diperlukan, seperti nama, nomor telepon, alamat, dan rekening, harus lengkap.
Kedua, Disnaker Samarinda mengeluh tentang kekurangan tenaga kerja yang berkualitas. Karena banyaknya mutasi karyawan dalam waktu kurang dari dua tahun, program tidak berjalan dengan baik.
Di Samarinda, sumber daya manusia sering berubah terlalu cepat, terutama mereka yang menangani sektor ini. Puji mengatakan bahwa apa yang sudah direncanakan tidak berjalan sesuai harapan.
Anggaran yang terbatas merupakan masalah ketiga. Anggaran yang tersedia saat ini sebesar Rp14 miliar, ditambah bantuan presiden sebesar Rp3,8 miliar, menghasilkan total sekitar Rp18 miliar, tetapi menurut Puji, ini masih jauh dari cukup.
“Anggaran ini harus ditingkatkan untuk pelatihan dan kegiatan lainnya,” katanya.
Keempat, masyarakat kekurangan informasi tentang berbagai pelatihan dan cara mendapatkan mereka.
Misalnya, ada job fair yang diadakan, tetapi tidak semua orang tahu tentang hal itu. Ada yang tidak tahu ke mana harus mencari informasi pelatihan.
Saya berharap program BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja rentan di Samarinda dapat berjalan lebih baik dan mencapai tujuan dengan mengatasi masalah ini.
Dia menyimpulkan, “Pemerintah harus segera menyelesaikan masalah regulasi, memperkuat SDM, menambah anggaran, dan memastikan informasi tersebar merata agar program ini berjalan dengan baik.”