media-masa.id - Keinginan pemerintah untuk memiliki wakil perempuan dalam lembaga legislatif (DPRD) sebesar 30% masih perlu didukung dan diperjuangkan oleh perempuan, partai politik, pemilih, dan keluarga politisi perempuan itu sendiri. 

Ketua DPRD Kota Samarinda, H. Sugiyono, memberi tahu wartawan pada Selasa (21/5/2024), bahwa dari 45 anggota yang terpilih di Pemilu 2024, hanya ada 4 perempuan dan 41 laki-laki. Sugiyono mengatakan bahwa perempuan masih tertinggal dalam hal dukungan, baik dari keluarga, partai politik, maupun masyarakat luas. 

Sugiyono mengatakan bahwa kurangnya dukungan dari banyak pihak adalah penyebab utama mengapa hanya 30% perempuan anggota legislatif. 

Sugiyono, yang terpilih sebagai anggota DPRD Kaltim terpilih untuk periode 2024–2029, menyarankan, "Publik perlu berani memilih perempuan dalam Pemilu karena perempuan memiliki potensi dan kemampuan yang sama dengan laki-laki untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa." 

Ia mengusulkan bahwa perempuan harus tampil lebih berani dan menunjukkan bahwa mereka dapat memperjuangkan aspirasi pemilih. Di sisi lain, partai politik juga harus membantu perempuan yang ingin bekerja di bidang politik. 

“Dukungan tersebut dapat berupa dorongan moral, materi, maupun edukasi politik,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa bangsa juga membutuhkan lebih banyak perempuan di lembaga legislatif. 
 
 Menurut SK KPU Kota Samarinda Nomor 286 Tahun 2024 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Samarinda Dalam Pemilu 2024, dari 45 anggota terpilih, 41 atau 91,12% adalah laki-laki, sedangkan 4 atau 8,88% adalah perempuan, yang masih jauh dari target 30% yang diinginkan pemerintah. 

Empat perempuan yang akan bertugas sebagai wakil rakyat di DPRD Samarinda dari tahun 2024–2029 berasal dari Partai NasDem, satunya Celni Pita Sari; Partai Demokrat, dua orang, dr. Sri Puji Astuti dan Marlina; dan Partai Gerindra, satunya, Riska Wahyunigsih.