media-masa.id -Dari sepuluh kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim), Samarinda tertinggi dalam kasus kekerasan terhadap perempuan. Predikat ini didasarkan pada informasi yang dikumpulkan selama beberapa tahun terakhir dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan (SIMFONI-PPA) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA.

Dalam hal ini, Sri Puji Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, mengatakan bahwa jumlah kasus KDRT yang tinggi mungkin merupakan bukti bahwa warga lebih peduli dengan masalah tersebut. Berani melaporkan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga akhirnya Setelah mengikuti pelatihan manajemen kasus di Hotel Aston pada Selasa (2/7/2024), dia menyatakan, "Artinya sudah bagus karena melaporkan. Mudah-mudahan dengan tingginya kasus dan penanganannya bagus, sosialisasinya juga berjalan dengan bagus di masyarakat."

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) bekerja sama dengan Forum Peduli Terhadap Kekerasan Rumah Tangga (Perkasa) Samarinda untuk mengadakan pelatihan ini. Tema "Menuju Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak" adalah salah satu dari tema yang diangkat. Jelasnya, "Diharapkan yang kemarin (sebelum Forum Perkasa terbentuk) fenomena gunung es ini, mungkin belum banyak yang melapor daripada yang melaporkan."

Sehubungan dengan pelatihan yang diberikan oleh DP2A dan Forum Perkasa Samarinda, Puji menegaskan bahwa tujuan pelatihan adalah untuk mengetahui dan menjangkau kasus yang terjadi sehingga Forum Perkasa dapat memahami bagaimana proses menangani kasus tersebut. Semoga program ini berhasil. Sekarang kita memiliki pelatihan untuk menangani masalah-masalah itu, karena kita harus memiliki pengetahuan dan kemampuan, serta kepedulian yang diberikan Forum Perkasa ini kepada masyarakat. Selanjutnya, politikus Partai Demokrat itu menyatakan, "Jadi kepedulian masyarakat terhadap pencegahan melalui sosialisasi dan penanganan kasus-kasus terhadap perempuan." Sangat diharapkan bahwa dengan pelatihan ini, masyarakat dan Forum Perkasa lebih memahami bagaimana mengurangi KDRT di setiap kelurahan.

"Forum Perkasa ini tentunya menjangkau masyarakatnya dengan cara yang lebih baik, dan penanganannya pasti lebih baik," katanya.

Sebagai contoh, kita dapat mengidentifikasi karakteristik kasus ini jika kita mempertimbangkan kehidupan sehari-hari pelaku dan korban, serta ekonomi dan kelangsungan hidup mereka. Puji menambahkan bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk menghubungi orang-orang terdekatnya di wilayahnya, termasuk RT, yang akan mengetahui laporan tersebut ke mana mereka sudah tahu. Oleh karena itu, Forum Perkasa harus memberi tahu orang lain agar mereka berani melaporkan masalah yang terjadi di lingkungan mereka.

Semua anggota DPRD mendukung karena kami menyadari bahwa kasus-kasus ini memiliki tingkat yang tinggi. Dia mengakhiri dengan mengatakan, "Saya berharap kasus-kasus ini berjalan dengan baik karena ada korban dan pelaku yang harus dihukum."