media-masa.id - DPRD Samarinda mengapresiasi kinerja yang cukup baik dari Pemerintah Kota Samarinda pada anggaran tahun 2023, terlepas dari harmonisasi yang sudah ada antara eksekutif dan legislatif sebagai bagian dari pemerintahan. Penghargaan WTP dan APBD untuk kategori Realisasi Pendapatan Belanja Tertinggi Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023 adalah bukti pencapaian prestasi pengelolaan Pemerintah Kota Samarinda. 

DPRD Kota Samarinda menyarankan kepada Pemerintah Kota Samarinda untuk meningkatkan sistem pengelolaan belanja daerah dan mempertahankan serta meningkatkan apa yang sudah ada. Ini akan mempercepat perputaran roda perekonomian dan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan umum. Hal ini disampaikan oleh DPRD Samarinda dalam Rapat Paripurna Internal pada Rabu, 15 Mei 2024, setelah menerima Laporan Akhir Pansus LKPJ Wali Kota Samarinda Tahun 2023. Rapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Samarinda, H Helmi Abdullah. 

Disarankan DPRD Samarinda untuk segera beralih dari paradigma moneyfollowfunction ke program moneyfollow saat menyusun program kegiatan . Dalam paradigma lama, pelaksanaan pembangunan fokus pada output sebagai tujuan dan konsekuensi. “Sementara dalam paradigma baru untuk memaksimalkan penyerapan anggaran pelaksanaan pembangunan yang berorientasi pada Pendapatan Daerah,” katanya. 

Diharapkan DPRD Samarinda akan memberikan lebih banyak perhatian pada perencanaan saat mengelola belanja daerah untuk pemerintah kota dan organisasi perangkat daerah. Hal ini akan memungkinkan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan prioritas pembangunan. 
 
 Seperti yang dilakukan dalam pengelolaan belanja daerah di atas, DPRD Samarinda menyatakan, “Orientasi pengelolaan belanja daerah tahun 2023 ini sangat baik dilakukan untuk mengubah fokus dari tercapainya kondisi berkemah menjadi fokus pada kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini tentu saja akan lebih mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang lebih ekspansif di masa depan." Realisasi Belanja Operasi Kota Samarinda pada anggaran tahun 2023: Target Rp2,755 triliun untuk belanja modal adalah Rp2.063 triliun, tetapi terealisasi sebesar Rp1.936 triliun, atau 93,83%. Target belanja tak terduga adalah Rp20 miliar, tetapi realisasinya sebesar Rp1.182 miliar, atau 5.91%. 

Kemudian, penerimaan pembiayaan pada tahun 2023 berasal dari sisa perhitungan anggaran tahun sebelumnya; targetnya adalah Rp998,597 miliar, tetapi terealisasi sebesar Rp998,635 miliar, atau 100% dari target. Pengeluaran pembiayaan pada tahun 2023 adalah penyertaan modal daerah. Targetnya adalah Rp10 miliar, tetapi terealisasi sebesar Rp10 miliar.