Tenggarong – Di tengah semangat membangun dari pinggiran, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran desa sebagai pusat pertumbuhan. 

Hal ini tercermin dari peresmian Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Sepakat, Kecamatan Loa Kulu, oleh Bupati Kukar Edi Damansyah pada Rabu (2/4/2025).

Bukan sekadar seremoni formal, peresmian ini menjadi simbol penting dari upaya konkret pemerintah daerah dalam menyediakan ruang produktif yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong kegiatan sosial, budaya, ekonomi, hingga pendidikan masyarakat desa.

Gedung BPU yang baru rampung dibangun ini berdiri megah di pusat Desa Sepakat. Bangunan ini dilengkapi dengan aula serbaguna yang dapat difungsikan untuk kegiatan pertemuan warga, pelatihan, pameran UMKM, hingga penyelenggaraan hajatan masyarakat.

Bupati Edi Damansyah menekankan bahwa kehadiran Gedung BPU bukan hanya tentang fisik bangunan, tetapi juga tentang membuka ruang kolaborasi dan partisipasi masyarakat.

“Gedung ini harus menjadi ruang hidup. Jangan dibiarkan kosong. Jadikan tempat ini sebagai pusat aktivitas yang bisa menghidupkan ekonomi lokal dan meningkatkan kapasitas masyarakat,” ucapnya dalam sambutan.

Dalam sambutannya, Edi Damansyah menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur desa, termasuk BPU, merupakan salah satu strategi untuk mendekatkan pelayanan sekaligus menciptakan basis kegiatan pemberdayaan yang berkelanjutan.

Ia mendorong pemerintah desa agar aktif mengelola gedung ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD), baik melalui penyewaan ruang, pelatihan berbayar, maupun pengembangan produk lokal.

“Desa harus kreatif. Kita sudah punya tempatnya, tinggal bagaimana mengisi dengan kegiatan yang memberi manfaat nyata. Bisa untuk pelatihan menjahit, pelatihan digital, workshop pertanian, atau kegiatan UMKM,” jelas Edi.

Tak hanya meresmikan, Bupati Kukar juga menyerahkan bantuan sembako bagi warga yang membutuhkan serta bersilaturahmi langsung dengan masyarakat. 

Kegiatan ini menjadi cerminan bahwa pemerintah hadir tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan.

Warga menyambut positif kehadiran Gedung BPU ini. Beberapa pelaku usaha lokal bahkan telah merencanakan untuk memanfaatkannya sebagai tempat promosi produk, bazar desa, dan ruang pameran hasil kerajinan tangan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kukar juga mengajak seluruh unsur desa untuk menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun dengan dana publik tersebut. Ia menekankan bahwa keberlanjutan manfaat gedung ini sangat bergantung pada kesadaran kolektif masyarakat dalam mengelolanya.

“Ini bukan milik pribadi atau pemerintah desa, tapi milik semua. Kalau dirawat bersama, pasti manfaatnya akan berlipat ganda,” ujarnya.

Ia juga mendorong kolaborasi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kelompok pemuda, PKK, dan lembaga desa lainnya untuk menjadikan BPU sebagai pusat interaksi produktif. 

Dengan dukungan program-program pembinaan dari dinas terkait, Gedung BPU berpotensi menjadi titik temu antara ide dan aksi masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Kukar, melalui berbagai programnya, menempatkan desa sebagai subjek utama pembangunan. 

Pembangunan fasilitas publik seperti Gedung BPU adalah bagian dari strategi untuk memperkuat desa sebagai motor penggerak pembangunan daerah.

“Pemerintah akan terus hadir dan mendukung desa yang ingin maju dan mandiri. Fasilitas seperti BPU ini adalah bagian dari komitmen kami agar desa punya daya saing,” kata Edi.

Dengan diresmikannya Gedung BPU Desa Sepakat, terbuka harapan baru bagi warga untuk memiliki ruang yang bisa mewadahi aspirasi, potensi, dan kreativitas masyarakat. 

Gedung ini diharapkan bukan hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga pusat pertumbuhan baru yang lahir dari tangan masyarakat desa sendiri. (adv)