TENGGARONG – Taman Tanjong dibangun untuk jadi ikon hijau dan kebanggaan Kota Raja. Tapi sayang, keindahannya tercoreng tumpukan sampah dari pengunjung yang abai.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) pun mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh pengunjung Taman Tanjong agar lebih bertanggung jawab menjaga kebersihan.
Imbauan ini menyusul tingginya volume sampah yang ditemukan berserakan setiap akhir pekan, meski fasilitas kebersihan telah disiapkan secara memadai.
Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, menegaskan bahwa Taman Tanjong dibangun sebagai ruang publik inklusif yang dapat diakses semua kalangan secara gratis.
Namun, kebiasaan membuang sampah sembarangan justru mencederai tujuan utama dari pembangunan taman tersebut.
“Tempat sampah sudah disiapkan di berbagai titik, rambu-rambu larangan juga sudah jelas. Tapi masih saja ada yang membuang sampah sembarangan. Ini bukan sekadar persoalan teknis, tapi soal kesadaran,” ujar Slamet, Jumat (14/6/2025).
Menurutnya, kebersihan taman bukan semata tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan tugas bersama seluruh masyarakat.
Ia menekankan bahwa rasa memiliki harus tumbuh seiring dengan fasilitas yang sudah diberikan oleh pemerintah.
DLHK bersama Pasukan Merah Putih secara rutin membersihkan kawasan taman sejak dini hari. Namun, kerja keras petugas kebersihan akan sia-sia tanpa partisipasi aktif dari masyarakat.
“Kami bersihkan setiap pagi, tak pernah absen. Tapi kalau pengunjungnya tidak peduli, ya kotor lagi. Ini sangat disayangkan karena taman ini wajah kota kita,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari pengelolaan lintas sektor, DLHK Kukar juga bersinergi dengan Dinas PU, Dishub, DiskopUKM, dan Satpol PP dalam menjaga kelestarian dan ketertiban Taman Tanjong. Namun, upaya tersebut tidak akan efektif jika tidak dibarengi perubahan perilaku warga.
Slamet berharap Taman Tanjong bisa menjadi cerminan budaya bersih warga Kukar dan menjadi model kawasan wisata bebas sampah di Kalimantan Timur.
Imbauan ini pun menjadi bagian dari kampanye One Zero Waste yang terus dikampanyekan pemerintah daerah.
“Silakan nikmati taman ini, tapi jangan lupa jaga kebersihannya. Tempat ini milik kita semua, dan menjaga kebersihan adalah bentuk rasa hormat terhadap ruang publik,” tutup Slamet. (adv)