TENGGARONG - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memasang target tinggi dalam realisasi investasi tahun 2025.
Setelah capaian luar biasa pada 2024 yang menembus Rp16 triliun, Pemkab Kukar kini optimistis dapat melampaui target investasi baru di atas Rp15 triliun yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar, Alfian Noor, mengatakan bahwa meski target awal dalam Rencana Strategis (Renstra) 2021-2026 Kukar hanya sekitar Rp7,8 triliun per tahun, pihaknya siap menjawab tantangan baru dengan strategi yang lebih agresif.
"Kalau kita merujuk pada Renstra, target kita memang masih di kisaran Rp7,8 triliun. Tapi dari provinsi, target baru untuk Kukar itu di atas Rp15 triliun. Kami optimistis bisa mencapainya, bahkan insyaallah meningkat," ujar Alfian, selasa (10/6/2025).
Optimisme ini bukan tanpa alasan. Pada tahun 2024 lalu, realisasi investasi di Kukar berhasil melonjak hampir dua kali lipat dari target awal.
Tercatat, total investasi yang masuk sepanjang tahun mencapai lebih dari Rp16 triliun, didominasi oleh sektor primer seperti pertambangan batu bara, batuan, serta sektor pertanian dan perkebunan.
"Pertumbuhan investasi di Kukar ini memang lumayan baik. Salah satu kontribusi besarnya datang dari industri nikel di Sanga-Sanga, serta sektor-sektor primer lainnya," terang Alfian.
Alfian menjelaskan, dalam mengejar target ambisius tahun ini, Kukar masih akan mengandalkan kekuatan sektor primer.
Aktivitas pertambangan batu bara, batu-batuan, serta komoditas pertanian dan perkebunan tetap menjadi pilar utama penarik investasi.
Namun, untuk memperluas basis ekonomi, Pemkab Kukar juga mendorong pengembangan kawasan industri baru di Sanga-Sanga dan Marangkayu.
Dengan penyusunan dokumen Industrial Master Plan and Readiness Overview (IMPRO), kawasan ini diharapkan bisa menarik sektor manufaktur, logistik, hingga industri pengolahan.
"Kita ingin investasi Kukar lebih beragam. Selain pertambangan, kita siapkan juga kawasan industri supaya sektor pengolahan dan manufaktur bisa tumbuh. Itu akan memperbesar kontribusi ke target Rp15 triliun ke atas," jelas Alfian.
Saat ini, DPMPTSP Kukar tengah melakukan proses pendataan dan verifikasi investasi baru yang mulai masuk di awal tahun 2025. Meskipun data resmi masih dalam tahap rekapitulasi, Alfian memastikan bahwa minat investor tetap tinggi.
"Yang jelas, trennya masih positif. Kami sudah menerima beberapa pengajuan minat investasi, khususnya dari sektor primer dan pengolahan. Ini menjadi sinyal baik untuk mengejar target 2025," tandasnya. (adv)