TENGGARONG – Sorot lampu Pendopo Odah Etam bersinar hangat, menyambut ratusan pelaku UMKM, wirausaha muda, insan ekonomi kreatif, dan organisasi kepemudaan yang hadir dalam silaturahmi dan Halal bi Halal bersama Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, Jumat (11/4/2025).
Suasana akrab, penuh semangat kolaborasi, dan menyatu dalam satu semangat: mendorong Kukar jadi pusat kreativitas dan kemandirian ekonomi rakyat.
Bukan sekadar temu ramah, momen ini menjadi panggung apresiasi dan penegasan arah kebijakan Pemkab Kukar dalam mewujudkan Kukar Idaman – Inovatif, Berdaya Saing, dan Mandiri.
Edi menyampaikan langsung rasa bangganya atas perkembangan UMKM di Kukar yang terus menunjukkan grafik naik, tidak hanya bertahan tapi naik kelas, dan menjadi tulang punggung geliat ekonomi daerah.
“Komitmen kita bukan sekadar program, tapi keberpihakan nyata. Dari infrastruktur, pelatihan, hingga pembiayaan, semua kita jalankan agar pelaku usaha lokal tak hanya berdiri, tapi juga melaju,” ujar Edi dengan penuh keyakinan.
Salah satu contoh keberhasilan, menurutnya, adalah bagaimana kawasan Jalan Kartanegara dan Titik Nol Tenggarong kini menjelma menjadi magnet ekonomi dan ruang ekspresi publik. Di sinilah pelaku UMKM memadukan produk lokal dan kreativitas muda dalam suasana yang hidup dan dinamis.
Tak hanya puas dengan pencapaian yang ada, Edi menyampaikan bahwa kerja belum selesai. Ia mengakui bahwa ruang usaha belum sepenuhnya cukup untuk menampung semua pelaku UMKM.
Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk tetap tertib, mengikuti prosedur, menjaga estetika dan kebersihan ikon-ikon publik agar tetap menarik minat masyarakat dan wisatawan.
“Kalau kita ingin ruang publik kita terus ramai dan jadi kebanggaan, maka kita juga harus menjaga, menata, dan terbuka pada kritik untuk perbaikan,” tegasnya.
Ia menaruh perhatian khusus pada konsistensi dan kualitas produk lokal. UMKM kue tradisional, misalnya, dia dorong untuk tak hanya mempertahankan citarasa, tapi juga meningkatkan kemasan dan layanan.
“Karena dari hal kecil yang dikerjakan dengan tekun, lahir pengusaha besar yang memberi manfaat luas,” tambahnya.
Dalam rangka menopang gerak maju pelaku usaha, Pemkab Kukar telah menggulirkan Kredit Kukar Idaman — skema pembiayaan tanpa bunga dan tanpa agunan, yang menurut Edi menjadi jembatan akses permodalan yang adil.
Tak kalah penting, ia menegaskan bahwa warga disabilitas juga punya tempat yang setara. Salah satu langkah nyatanya, ia meminta agar tenaga kebersihan di kantor-kantor Pemkab melibatkan penyandang disabilitas, yang terbukti bekerja dengan baik dan profesional.
Dukungan juga diberikan pada sektor pertanian dengan pendekatan teknologi dan manajemen modern, serta pelatihan tenaga kerja agar generasi muda siap bersaing dan berinovasi.
Di hadapan komunitas pemuda dan organisasi kepemudaan, Edi menyerukan semangat kolaborasi. Ia mengajak generasi muda untuk tak hanya jadi penonton pembangunan, tapi menjadi mitra kritis yang berani menyuarakan ide, dan berani bertanggung jawab.
“Kukar butuh anak-anak muda yang tak takut berbeda, tak ragu bermimpi, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ucapnya lantang.
Di akhir sambutannya, Edi menggugah semua yang hadir untuk menjaga semangat kebersamaan tanpa sekat. “Jangan jadikan perbedaan sebagai batas. Mari jadikan Odah Etam ini rumah kita semua—ramah bagi pelaku usaha, terbuka bagi ide-ide muda, dan subur untuk kreativitas tumbuh,” tutupnya. (adv)