TENGGARONG – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) mendorong percepatan pengembangan subsektor aplikasi dan game dalam ekosistem ekonomi kreatif daerah. 

Upaya ini diwujudkan melalui pemanfaatan Gedung Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kukar sebagai pusat aktivitas bagi para pengembang muda berbakat di bidang teknologi informasi (IT).

Kepala Bidang Pengembangan Ekraf Dispar Kukar, Zikri Umulda, menyebutkan bahwa Kukar memiliki banyak talenta muda di bidang IT, terutama dalam pengembangan game dan aplikasi. 

Namun, selama ini potensi mereka belum terfasilitasi secara maksimal karena keterbatasan sarana dan belum adanya ruang kolaboratif yang terpusat.

“Anak-anak IT di Kukar ini luar biasa, cuma mereka masih terpencar dan bekerja sendiri-sendiri. Maka itu, Gedung Kekraf akan kita fungsikan sebagai wadah mereka, lengkap dengan peralatan dan server yang memadai,” ujar Zikri, Rabu (4/6/2025).

Dispar Kukar menargetkan penyediaan fasilitas teknologi, seperti perangkat komputer berspesifikasi tinggi dan server lokal untuk penyimpanan data, agar pengembang lokal bisa berkreasi tanpa harus bergantung pada sumber daya luar daerah. 

Harapannya, pusat pengembangan ini mampu menarik komunitas digital untuk berkumpul, berjejaring, dan berinovasi bersama.

Menurut Zikri, subsektor aplikasi dan game merupakan bagian penting dari pembangunan daerah di era digital, bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga untuk menunjang pelayanan publik. 

"Aplikasi bisa bantu data pelaku ekonomi kreatif sampai tingkat kecamatan, dan game bisa jadi media promosi budaya lokal kita,” tambahnya.

Ia mencontohkan model pengembangan digital seperti di Kota Malang, Jawa Timur, yang telah menerapkan sistem pendataan berbasis aplikasi hingga ke tingkat desa. 

Langkah serupa ingin diterapkan di Kukar melalui kolaborasi kreator lokal dan dukungan infrastruktur dari pemerintah daerah.

“Zaman sekarang, kalau kita tidak ikut arus digital, kita akan tertinggal. Dan subsektor aplikasi dan game ini justru bisa jadi lokomotif penggerak ekosistem ekonomi kreatif yang lebih luas,” pungkas Zikri.

Dengan difungsikannya Gedung Kekraf sebagai inkubator kreator game dan aplikasi, Kukar kini bersiap menciptakan ekosistem teknologi yang inklusif, kolaboratif, dan siap bersaing di tingkat nasional. (adv)