Banner

Foto : FLYER- Festival Budaya Nutuk Beham Adat Kutai Lawas kembali digelar selama tiga hari, pada 9–11 Mei 2025.

Advertorial Diskominfo Kukar / 28 March 2025 / 30 views

TENGGARONG – Warisan budaya tak ternilai kembali mengalun dari pedalaman Kutai Kartanegara. 

Di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat, masyarakat setempat terus menjaga tradisi leluhur mereka melalui Festival Nutuk Beham, sebuah ritual adat yang mengakar kuat dalam kehidupan dan identitas warga sejak turun-temurun.

Ritual Nutuk Beham, yang secara harfiah berarti menumbuk gabah hingga menjadi beras, bukan sekadar kegiatan pascapanen, tapi juga simbol rasa syukur dan doa untuk panen yang lebih baik di masa mendatang. 

Tradisi ini menggunakan padi gunung dan ketan sebagai bahan utama, yang ditumbuk dan dipisahkan dari kulitnya secara tradisional oleh warga secara gotong royong.

Sejak 2017, Pemerintah Kabupaten Kukar telah mengangkat Nutuk Beham menjadi event budaya tahunan, sebagai bentuk pelestarian budaya asli daerah. Tahun ini, Festival Budaya Nutuk Beham Adat Kutai Lawas kembali digelar selama tiga hari, pada 9–11 Mei 2025, dengan beragam kegiatan khas yang menggambarkan semangat kebersamaan warga adat Kutai.

“Kegiatan ini bukan hanya ritual adat, tetapi juga menjadi alat perekat masyarakat adat kita. Semuanya dikerjakan bersama—dari menyangrai padi, menampi, hingga membuat bongkal beham dan makan beseprah. Semua dilakukan dengan semangat gotong royong,” ujar Kepala Desa Kedang Ipil, Kuspawansyah, Jumat (28/3/2025).

Selain ritual utama, festival ini juga diramaikan dengan pentas seni tradisional, pawai budaya, dan pertunjukan khas Kutai yang memperlihatkan betapa kayanya warisan budaya lokal yang masih hidup di tengah modernitas.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, Arianto, menyambut antusias pelaksanaan Nutuk Beham tahun ini. 

Menurutnya, kegiatan seperti ini adalah bukti bahwa desa-desa di Kukar masih sangat kaya dengan budaya hidup yang berpotensi besar dikembangkan sebagai daya tarik wisata.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Timur, khususnya generasi muda, untuk datang dan menyaksikan langsung Festival Nutuk Beham di Desa Kedang Ipil. Ini adalah bentuk nyata bagaimana budaya adat masih dijaga dan bisa menjadi kekuatan ekonomi baru jika dikelola dengan baik,” ujar Arianto.

Arianto menambahkan, Dispar Kukar siap memberikan dukungan dalam promosi dan penguatan kelembagaan desa wisata. 

Ia meyakini bahwa festival budaya seperti ini bukan hanya menarik minat wisatawan, tetapi juga memberi ruang pertumbuhan ekonomi desa melalui UMKM, kuliner tradisional, dan produk kerajinan lokal.

“Nutuk Beham bukan hanya tentang padi, ini soal jati diri dan potensi pariwisata yang luar biasa. Jika kita dorong bersama, saya yakin Kedang Ipil bisa menjadi destinasi budaya unggulan di Kukar,” tambahnya.

Desa Kedang Ipil sendiri telah mulai menata potensi wisatanya. Warga berharap agar melalui event budaya seperti Nutuk Beham, desa mereka bisa menjadi tujuan wisata budaya yang ramai dikunjungi. 

Hal ini diyakini bisa membantu menggerakkan roda ekonomi, terutama melalui penjualan produk khas desa dan kuliner lokal.

“Kalau pengunjung banyak, bukan hanya budaya yang dikenal, tapi juga produk UMKM kita bisa laris. Ini akan sangat membantu ekonomi masyarakat desa,” harap Kuspawansyah.

Dengan semangat pelestarian dan harapan akan kemajuan, Festival Nutuk Beham bukan sekadar perayaan adat, melainkan langkah pasti menuju desa wisata berbasis budaya yang mandiri dan berkelanjutan. (adv)

Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions