TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang akan digelar di Kutai Timur pada Juli 2025 mendatang.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, menyampaikan optimisme tinggi terhadap kesiapan kafilah Kukar dalam rapat kerja bersama pengurus LPTQ se-Kecamatan.
Sunggono menegaskan, fokus utama dalam pembinaan kafilah tidak hanya pada aspek teknis perlombaan, tetapi juga peningkatan kualitas mental dan spiritual para peserta.
Ia mengapresiasi tahapan kedua dari proses pembinaan yang tengah berlangsung dan menilai kegiatan tersebut sebagai bagian penting dalam menjaga konsistensi prestasi Kukar di ajang MTQ.
"Alhamdulillah, hari ini pengurus LPTQ menggelar tahapan kedua pembinaan untuk anak-anak kita yang akan mengikuti MTQ. Mudah-mudahan kita tetap fokus pada peningkatan kualitas dan mempertahankan prestasi," ujar Sunggono, Sabtu (26/4/2025).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Kukar membidik target ambisius, yakni mempertahankan gelar juara umum untuk ketujuh kalinya secara berturut-turut.
Target ini, menurutnya, bukan sekadar prestise semata, melainkan cerminan dari semangat kolektif dan pembinaan berkelanjutan yang telah dilakukan sejak dini oleh semua pihak.
"Ini bukan sekadar ambisi, tetapi juga hasil dari kerja keras semua pihak, mulai dari peserta, pembina, hingga pengurus LPTQ di seluruh kecamatan," tegasnya.
Kukar akan mengirimkan sekitar 90 orang kafilah untuk berlaga pada MTQ tingkat provinsi tahun ini. Namun, terdapat dua cabang lomba yang tidak diikutsertakan, yaitu cabang Hadis dan penulisan karya ilmiah berbasis Hadis.
Meski demikian, hal tersebut tidak mengurangi semangat dan kesiapan para peserta yang akan berlaga di berbagai cabang unggulan lainnya.
Sunggono juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat kebersamaan, sportivitas, dan nilai-nilai Qurani selama pelaksanaan MTQ.
Ia berharap seluruh peserta mampu menjadikan ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat nilai-nilai keimanan dan keislaman di tengah masyarakat.
"MTQ bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga bagaimana kita menjaga nilai-nilai Qurani dalam setiap aspek kehidupan," pungkasnya. (adv)
