Banner

Foto : Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik.

Advertorial Diskominfo Kukar / 18 May 2025 / 111 views

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali membuat langkah strategis dalam mengatasi persoalan regenerasi peternak di daerah. 

Melalui Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang digagas oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), Pemkab Kukar menargetkan lahirnya generasi baru peternak muda yang terampil, berwawasan bisnis, dan siap menjadi tulang punggung sektor peternakan masa depan.

Program ini secara khusus menyasar pemuda berusia 19 hingga 39 tahun, dan akan dilaksanakan dalam format inkubasi intensif selama 9 bulan, lengkap dengan pendampingan lapangan, pelatihan teknis, serta penguatan jejaring usaha.

“Ini bukan pelatihan biasa. SPR hadir sebagai wadah pembentukan komunitas peternak milenial yang siap mandiri dan bersaing di era agribisnis modern,” tegas Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, Minggu (18/5/2025).

Berbeda dari pelatihan peternakan pada umumnya, SPR menggunakan pendekatan berbasis komunitas. 

Peserta dibentuk dalam satu angkatan kecil, sekitar 9 orang, agar proses mentoring lebih intensif dan hasil pelatihan lebih terukur. 

Wilayah seperti Muara Kaman dan Ulu telah dipetakan sebagai lokasi awal pembinaan karena potensi peternakan rakyat yang tinggi.

Selama pelatihan, peserta akan dibimbing langsung oleh tim Yayasan Karya Bangun Bangsa Indonesia (YKBBI) yang tinggal bersama komunitas. 

Tak hanya belajar di kelas, mereka juga akan praktek langsung di lapangan—dari manajemen kandang, pembibitan, hingga pemasaran dan strategi usaha.

Distanak Kukar menggandeng mentor dari perguruan tinggi ternama seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menjamin kualitas kurikulum. 

Model pembelajaran yang diterapkan bersifat holistik—tidak hanya fokus pada keterampilan teknis beternak, tapi juga melatih peserta untuk membangun usaha yang sehat dan berkelanjutan.

“Peternak muda yang kita cetak akan mampu berpikir strategis: bagaimana membuat skala usahanya tumbuh, bagaimana membangun jaringan pasar, dan bagaimana menarik investor,” jelas Taufik.

Menariknya, SPR juga membuka jenjang lanjutan bagi peserta yang ingin naik tingkat—semacam “S2 Peternakan Rakyat”, di mana alumni SPR bisa menjadi mentor bagi kelompok peternak lain atau bahkan membangun koperasi sendiri. 

Ini menjadi ekosistem pembelajaran berkelanjutan yang bisa memperluas dampak ke masyarakat luas.

Selama ini, sektor peternakan di Kukar masih didominasi kelompok usia tua. Dengan hadirnya SPR, Pemkab Kukar berharap bisa mengatasi krisis regenerasi yang mengancam keberlanjutan sektor pangan hewani di daerah.

“Kami tidak ingin sektor peternakan stagnan. Harus ada darah baru yang masuk dengan semangat, inovasi, dan keberanian membangun usaha,” tegas Taufik.

Distanak Kukar menargetkan dalam 5 sampai 10 tahun mendatang, akan lahir ratusan peternak muda yang tangguh dan mandiri dari program ini. 

Mereka tidak hanya menjadi penggerak sektor peternakan, tapi juga pionir agribisnis berbasis komunitas yang bisa mengangkat ekonomi desa.

“Ini adalah investasi jangka panjang. Kalau kita mulai dari sekarang, Kukar akan punya generasi peternak yang tidak kalah dengan pelaku industri besar,” tutup Taufik. (adv)

Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions