TENGGARONG – Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tengah menggeliat menjadi kawasan perikanan unggulan yang siap menyuplai kebutuhan pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dengan potensi alam yang besar, dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kukar mengalir deras melalui berbagai bantuan strategis—mulai dari perahu, jaring, hingga pakan ikan. Bantuan ini langsung dimanfaatkan oleh para petambak untuk meningkatkan produksi mereka.

“Bantuan ini tepat sasaran dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kami bekerja sama dengan para pembudidaya untuk memanfaatkan bantuan ini sebaik mungkin,” ujar Camat Loa Kulu, Ardiansyah, Kamis (8/5/2025).

Keberhasilan program ini tercermin dari antusiasme para petambak di lapangan. Samsul Bahri (45), penambak ikan air tawar di Desa Jembayan, mengungkapkan bahwa bantuan dari pemerintah membuat biaya operasional tambaknya lebih ringan.

“Saya dulu harus pinjam uang untuk beli pakan dan jaring baru. Sekarang sudah dibantu, jadi bisa fokus tingkatkan panen,” ucap Samsul, yang sudah menekuni usaha tambak sejak 2010.

Ia juga menyebut bahwa pendampingan dari petugas penyuluh perikanan sangat membantu dalam mengubah pola budidaya menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Kami diajari cara atur padat tebar, kontrol kualitas air, sampai jadwal pemberian pakan yang benar. Hasilnya lebih bagus dan tidak banyak ikan yang mati,” jelasnya.

Nur Aini (38), petambak sekaligus pengelola koperasi perikanan perempuan di Loa Kulu, mengaku kini lebih percaya diri mengembangkan usaha tambaknya. Ia berharap agar keberlanjutan program ini terus dijaga.

“Bantuan ini jadi titik balik. Kami para ibu-ibu juga bisa mandiri. Sekarang kami belajar juga tentang kemasan produk dan pemasaran online,” katanya.

Camat Ardiansyah menegaskan, Loa Kulu siap menjawab tantangan besar pembangunan IKN. Dengan lahan yang luas, tenaga kerja lokal yang terlatih, serta infrastruktur yang terus dibenahi, ia yakin kecamatannya bisa menjadi lumbung ikan bagi Kukar dan IKN.

“Kami melihat ini sebagai peluang emas. Proyek besar seperti IKN membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi masyarakat kami,” tegasnya.

Pemerintah kecamatan pun tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga membangun sistem pembinaan terpadu melalui pelatihan, pengenalan teknologi, dan pendampingan usaha.

Upaya ini menumbuhkan semangat wirausaha baru di sektor perikanan air tawar. Dengan kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha, Loa Kulu kini menatap masa depan sebagai kawasan perikanan berkelanjutan yang modern.

“Perikanan bukan sekadar sumber ekonomi, tapi juga kunci menjaga ketahanan pangan. Dengan dukungan ini, kami yakin Loa Kulu bisa menjadi pusat perikanan andalan di Kukar,” tegas Ardiansyah.

Harapannya, kisah sukses Loa Kulu ini bisa menjadi inspirasi bagi kecamatan lain dalam mengembangkan potensi lokal demi mendukung pembangunan nasional. (adv)