Pada 26 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto meresmikan peningkatan kapasitas produksi minyak di Blok Cepu khususnya lapangan Banyu Urip yang berhasil menambah output sebanyak 30.000 barel per hari. Dengan tambahan ini, total produksi di blok tersebut kini mencapai sekitar 180.000 bph, berkontribusi sebesar 25% terhadap lifting minyak nasional.

Peningkatan ini dicapai lebih cepat dari rencana semula, setelah Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menyelesaikan pengeboran 7 sumur baru dalam waktu hanya 8 bulan, walau awalnya ditargetkan dalam 18 bulan.

Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, tambahan ini menunjukkan kerja cepat EksonMobil Cepu Limited bersama Pertamina pascarestasi proyek BUIC (Banyu Urip Infill Clastic) untuk menahan laju penurunan alami produksi. Proyek ini juga memperkuat upaya memenuhi target lifting minyak nasional sebesar 605.000 bpd pada 2025.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menekankan bahwa keberhasilan ini memperlihatkan kemampuan industri hulu migas nasional dalam inovasi teknologi termasuk penggunaan rig lokal serta sinergi kuat antara BUMN dan mitra seperti ExxonMobil.