Banner

Advertorial DPRD PPU / 23 February 2025 / 178 views

Petani di Sesumpu Menjerit, Mahyudin Komitmen Cari Solusi Dalam Menyejahterakan Petani di PPU

PPU - Harga jual gabah yang terus merosot serta kesulitan mendapatkan pembeli yang tepat, menjadi permasalahan utama petani di Kelurahan Sesumpu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi tantangan besar dalam memasarkan hasil pertanian mereka.

Permasalahan ini disampaikan para petani dalam reses yang digelar oleh anggota DPRD PPU, Mahyudin, pada Minggu (23/02/2025).

Para petani menjelaskan, kurangnya peran pemerintah dalam mengakomodir hasil panen lokal menjadi salah satu faktor utama.

Ia berpendapat, bawah Bulog seharusnya dapat menampung gabah dari petani, tetapi hingga kini mekanisme tersebut belum berjalan optimal. Hal ini diperparah dengan masuknya beras dari luar daerah yang dijual dengan harga lebih murah, membuat petani lokal sulit bersaing di pasar.

"Kami harus menghadapi dilema, apakah harus menurunkan harga jual agar tetap dapat bersaing atau bertahan dengan harga sendiri, sementara biaya produksi terus meningkat. Kami butuh perhatian dari pemerintah agar tidak semakin merugi," ungkap salah satu petani dalam forum reses tersebut.

Menanggapi permasalahan tersebut, Mahyudin menegaskan komitmennya untuk mencari solusi konkret menyejahterakan petani Sesumpu.

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah melakukan audiensi dengan Bulog agar mereka bersedia menyerap gabah dari petani PPU dengan harga yang layak.

"Kami akan mendorong kebijakan yang berpihak pada petani lokal. Tidak boleh ada ketimpangan harga yang membuat petani semakin sulit. Saya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar ada mekanisme lebih jelas dalam penyerapan hasil panen petani lokal," tandasnya.

Lebih lanjut, Mahyudin menyatakan bahwa kesejahteraan petani harus menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan daerah.

Ia berharap pemerintah daerah dapat lebih aktif dalam mengawal kebijakan yang mendukung petani, baik dalam hal harga jual, akses pasar, maupun bantuan pupuk dan alat pertanian.

"Petani adalah garda terdepan dalam ketahanan pangan. Jika mereka terus mengalami kesulitan, bukan hanya mereka yang dirugikan, tetapi juga masyarakat secara luas. Kita harus memastikan mereka mendapatkan haknya," tegasnya.

Dengan adanya langkah-langkah konkret dan dukungan dari berbagai pihak, Mahyudin optimistis permasalahan pemasaran gabah di Kelurahan Sesumpu dapat segera teratasi, sehingga petani bisa mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik. (adv/zeq)






Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions