Kemarin, Rabu 14 Februari 2024, puluhan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kota Balikpapan tumbang saat bertugas menyelenggarakan pemilihan umum serentak.
Sebagian besar petugas yang jatuh sakit mendapat perawatan medis, tetapi beberapa dirujuk dan dirawat di rumah sakit.
Salah satunya adalah Rohani (37), yang bertugas sebagai Ketua KPPS TPS 54 Klandasan Ilir, Kota Balikpapan. Dia dirawat di RSUD Beriman.
Kamis 15 Februari 2024, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud dan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty membesuk Rohani.
Ahmad Mas'ud menyatakan bahwa sebelumnya dia menerima informasi bahwa beberapa petugas KPPS yang melakukan tugas jatuh sakit. Mereka pun segera ditangani oleh pemkot Balikpapan.
“Jangan sampai terlambat dalam penanganannya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama,” kata Rahmad Mas'ud kepada wartawan.
Anda juga menyatakan bahwa sekitar 39 petugas KPPS meninggal selama proses perhitungan suara.
Andi Sri Juliarty menyatakan bahwa 30 di antaranya menerima pengobatan langsung di lokasi TPS-nya, dan sembilan petugas KPPS yang dirujuk ke rumah sakit, yaitu RSUD Beriman, RS Balikpapan Baru, dan RSKD.
Wanita yang sering hilang Dio itu menceritakan tentang para petugas KPPS yang menderita berbagai macam penyakit. Ada yang menderita diabetes, hipertensi, vertigo, demam, dan kelelahan.
Dio menyatakan bahwa dari sembilan orang yang dirujuk, tujuh tidak dirawat inap dan hanya dua yang dirawat karena kadar gulanya meningkat. Yang lain masuk ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUD Beriman dan RSKD (RS Kanujoso Djatiwibowo), dan langsung boleh pulang.