Dinas Kesehatan Aceh Utara telah meluncurkan Program Kelas Ibu Hamil sebagai bagian dari upaya strategis menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB). Program ini menyasar ibu hamil di desa-desa, terutama yang kesulitan mengakses layanan kesehatan dasar.
Dalam program ini, para ibu mendapatkan edukasi menyeluruh meliputi gizi seimbang, persiapan persalinan, perawatan pasca melahirkan, deteksi dini komplikasi kehamilan, hingga praktik seperti senam hamil dan konseling psikologis. Pemeriksaan kesehatan gratis berupa pemeriksaan tekanan darah, Hb, serta tes laboratorium juga disediakan oleh bidan desa dan tenaga medis Puskesmas.
Dipimpin oleh Samsul Bahri, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes, program tersebut memadukan metode edukatif dan praktis, serta melibatkan kader posyandu dan tokoh masyarakat untuk menjangkau wilayah terpencil.
Dalam kebijakan terkait, setiap ibu hamil diwajibkan melakukan minimal enam kali pemeriksaan kehamilan, termasuk dua kali pemeriksaan oleh dokter spesialis di trimester I dan III, sebagai tindakan antisipasi dini terhadap risiko seperti anemia, diabetes gestasional, atau infeksi.
Program ini juga menyasar ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) dengan memberikan makanan tambahan bergizi lokal sebagai bentuk intervensi preventif.
Menurut data, Kelas Ibu Hamil ini diinisiasi untuk menjadi model regional di mana angka AKI Aceh Utara sebelumnya mencapai sekitar 120 per 100.000 kelahiran, dan AKB sekitar 25 per 1.000 kelahiran.