Samarinda - Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (DinkesKaltim) terus mengintensifkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular di wilayahnya.
Langkah ini dilakukan untuk menekan angka penularanberbagai penyakit yang memiliki media penularan cepat, seperti demam berdarah, malaria, flu, dan batuk.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim, Dr. Ivan Hariyadi, menyampaikan bahwaupaya pencegahan merupakan bagian penting dalam menjagakesehatan masyarakat.
“Kalau penyakit-penyakit menular, kita biasanya sudah pastimelakukan pencegahan dan pengendalian, terutama karenasifatnya yang menular,” ujarnya.
Dr. Ivan menjelaskan bahwa setiap penyakit menular memilikimedia penularan yang berbeda, sehingga membutuhkanpendekatan pengendalian yang spesifik.
Sebagai contoh, demam berdarah disebabkan oleh gigitannyamuk Aedes aegypti, sementara malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
“Malaria itu menular melalui nyamuk, jadi media penularannya berbeda dengan yang menular langsung sepertipilek atau batuk,” jelasnya.
Selain itu, penyakit menular seperti flu dan batuk yang ditularkan melalui udara juga memerlukan perhatian khusus, terutama di lingkungan padat penduduk.
Pencegahan terhadap penyakit ini melibatkan langkah-langkah sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan, penggunaan masker, dan peningkatan imunisasi.
Dinkes Kaltim terus melakukan edukasi kepada masyarakattentang pentingnya menghilangkan tempat perkembangbiakannyamuk, khususnya untuk mencegah demam berdarah dan malaria.
Program seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan distribusi kelambu antinyamuk di wilayah rawan malaria terusdigalakkan.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Dinkes Kaltimuntuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga dan meminimalkan dampak dari penyakit menular.
Melalui pendekatan terpadu ini, diharapkan angka kasuspenyakit menular di Kalimantan Timur dapat terus ditekan.