Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bahwa potensi luas panen padi pada periode Januari hingga Maret 2025 akan mencapai 2,83 juta hektare. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 52,08 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 1,86 juta hektare.
Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa peningkatan potensi panen ini mencerminkan pemulihan yang kuat di sektor padi setelah dampak fenomena El Nino tahun lalu. Ia berharap angka ini dapat terwujud sesuai dengan kondisi pertanaman yang ada di lapangan.
Kenaikan potensi panen ini juga berimbas pada proyeksi produksi padi, yang diperkirakan akan mencapai 15,06 juta ton gabah kering giling (GKG) sepanjang Januari hingga Maret 2025. Angka ini mencatatkan kenaikan sebesar 52,40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Amalia menambahkan bahwa Pulau Jawa masih menjadi daerah utama penghasil padi, dengan sekitar 54,18 persen dari total luas panen padi nasional pada 2024 berasal dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.