Debat Publik Paslon Isran-Hadi dan Rudy-Seno Paparkan Strategi Penyebaran Layanan Kesehatan di Kaltim
media-masa.id - Dalam segmen kedua debat publik Pilkada Kaltim 2024, pasangan calon (paslon) diminta untuk mengemukakan strategi mereka dalam pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayah Kalimantan Timur. Dengan subtema "Kesejahteraan dan Kualitas Hidup Masyarakat", debat kali ini mengusung format fishbowl dengan kode D.
Rudy Mas’ud, dari paslon nomor urut 2, memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menjelaskan konsep Gratispol dan Jospol sebagai solusi atas keterbatasan akses layanan medis di Kaltim. Ia berjanji untuk membangun rumah sakit unggulan di setiap kabupaten/kota serta memastikan infrastruktur kesehatan terhubung secara optimal.
“Kami akan bekerja sama dengan masyarakat untuk menghadirkan layanan kesehatan permanen di daerah-daerah terpencil,” ucap Rudy Mas’ud di Plenary Hall Sempaja, Samarinda, pada Rabu (23/10/2024).
Isran Noor, dari paslon nomor urut 1, merespons dengan memberikan klarifikasi mengenai cakupan wilayah layanan kesehatan, sembari mengingatkan tantangan yang ada dalam menjalankan program-program tersebut. “Program itu bagus, tapi menjadi gubernur itu bukan hal yang mudah. Terlalu banyak kritik bisa membuat kita dilaporkan ke polisi,” kata Isran sambil menyelipkan candaan untuk mencairkan suasana.
Paslon Rudy-Seno menegaskan pentingnya pendidikan dan pengembangan tenaga medis di Kaltim. Rudy menyoroti bahwa banyak masyarakat di daerah pedalaman yang masih kesulitan mengakses layanan kesehatan yang memadai. “Anak-anak Kaltim harus bisa menjadi dokter agar kita bisa mengatasi kekurangan tenaga medis,” jelas Rudy.
Seno Aji menambahkan bahwa melalui program Jospol, anak-anak Kaltim akan mendapatkan pendidikan berkualitas dan dapat bekerja di rumah sakit lokal. “Kami masih membutuhkan lebih banyak rumah sakit berkualitas untuk memastikan layanan kesehatan dapat merata,” tutup Seno Aji.