Samarinda - Lonjakan kasus gondongan pada anak-anak di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam sebulan terakhirmenimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Penyakit ini, meskipun jarang menyebabkan kematian, dapatmenjadi ancaman serius jika disertai dengan infeksi difteri.
Kondisi tersebut mendorong Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) untuk mengambil langkah-langkahpencegahan yang lebih agresif.
Dinkes Kaltim kini terus menggencarkan sosialisasi dan promosi terkait pencegahan difteri di masyarakat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya vaksinasi sertalangkah pencegahan lainnya.
“Jadi untuk langkah-langkahnya itu kami dari dinas kesehatansosialisasi dan promosi terkait penanggulangannya,” ujarKepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim, Fit Nawati, di Samarinda beberapa waktu lalu.
Sosialisasi dilakukan melalui berbagai saluran, seperti edukasidi sekolah-sekolah, fasilitas kesehatan, hingga penyebaraninformasi di media sosial.
Selain itu, Dinkes juga bekerja sama dengan fasilitaskesehatan setempat untuk memastikan ketersediaan vaksindifteri.
Langkah ini diambil sebagai respons atas percepatanpenyebaran penyakit di masyarakat.
Penyakit difteri diketahui dapat menyerang anak-anak dengandaya tahan tubuh rendah, sehingga edukasi dan vaksinasimenjadi prioritas utama.
Dinkes Kaltim berharap upaya ini dapat meminimalisir risikopenyebaran difteri di wilayah Kalimantan Timur.
“Masyarakat perlu memahami pentingnya imunisasi sebagailangkah pencegahan utama untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit ini,” tuturnya.