Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) terus memacu kabupaten/kota untukmempercepat pelaksanaan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) guna mencapai target sanitasi aman di seluruh wilayah.
Meskipun beberapa kota telah mencapai 100 persen SBS, tantangan masih dihadapi oleh sejumlah kabupaten yang belum memenuhi target tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, mengungkapkan bahwa capaian program SBS per 18 November 2024 menunjukkan hasil yang beragam.
Kota Bontang, Samarinda, dan Balikpapan berhasil mencapai100 persen SBS, namun masih ada ribuan rumah tangga yang belum memiliki fasilitas sanitasi memadai.
Bontang mencatat 1.989 rumah tangga, Samarinda 4.180 rumah tangga, dan Balikpapan 4.116 rumah tangga denganjamban tanpa septik tank yang sesuai standar.
Di Kabupaten Berau, meski telah mencapai 100 persen SBS di tingkat desa dan kelurahan, masih terdapat 2.554 rumahtangga dengan fasilitas sanitasi yang tidak memadai.
Kabupaten lainnya, seperti Kutai Barat (34 persen), KutaiKartanegara (41 persen), Mahakam Ulu (68 persen), dan Penajam Paser Utara (83 persen), masih berupayameningkatkan capaian program.
“Kami terus mendorong pemerintah kabupaten/kota untukmempercepat program SBS melalui perubahan perilakumasyarakat, penyediaan fasilitas sanitasi, dan penguatankoordinasi lintas sektor,” jelas Jaya.
Dinkes Kaltim juga aktif memberikan edukasi kepadamasyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, serta bekerja sama dengan berbagai pihak untukmempercepat pengadaan fasilitas sanitasi layak.
Dengan langkah ini, Dinkes Kaltim berharap dapatmenurunkan risiko penyakit akibat sanitasi buruk, sepertidiare dan stunting, serta mendukung target nasional 0 persenbuang air besar sembarangan pada 2024.