Banner

Advertorial Dinas Kesehatan / 22 November 2024 / 228 views

Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi ibuhamil dan edukasi calon pengantin guna mencegah kelahiranbayi dengan risiko stunting.

 

Kepala Dinkes Kaltim, Dr. dr. H. Jaya Mualimin, menyebutkan bahwa intervensi harus dimulai sebelumkehamilan, termasuk dengan vaksinasi dan pemeriksaankesehatan.

 

“Sebelum mengandung, calon ibu harus mendapatkan vaksinTT (Tetanus Toxoid) untuk melindungi ibu dan bayi. Selain itu, calon ibu juga perlu menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk USG pada usia kehamilan 6 atau 7 bulan untukmemastikan perkembangan janin sesuai standar,” jelas Dr.Jaya.

 

Ia juga menegaskan, proses persalinan harus dilakukan di fasilitas kesehatan agar ibu dan bayi mendapatkanpertolongan sesuai standar medis.

 

Langkah ini menjadi bagian dari upaya Dinkes Kaltim untukmenekan angka stunting dengan memastikan kelahiran bayiyang sehat dan normal.

 

Lebih lanjut, Dr. Jaya menjelaskan, upaya pencegahanstunting dimulai sejak calon pengantin. Program screening calon pengantin ini bertujuan memastikan pasangan yang akan menikah berada pada usia yang sesuai dengan undang-undang perkawinan, yaitu minimal 21 tahun.

 

“Kami ingin menurunkan angka pernikahan dispensasi yang masih tinggi. Nikah dini akibat kehamilan di luar nikah berisiko tinggi terhadap kesehatan ibu dan bayi. Ibu mudayang menikah di usia dini umumnya kurang memahami caramenjaga kesehatan diri dan janinnya,” tambah Dr. Jaya.

 

Ia menjelaskan bahwa pernikahan dini seringkali membawatekanan psikologis bagi ibu hamil muda, seperti perasaanmalu dan isolasi sosial.

 

Kondisi ini menyebabkan mereka cenderung menghindaripemeriksaan ke fasilitas kesehatan, sehingga kesehatan ibudan janin tidak terpantau dengan baik.

 

“Calon ibu yang menikah dini sering kali tidak rutin memeriksakan kehamilannya. Akibatnya, kondisi janin dan ibu tidak terkontrol, yang meningkatkan risiko bayi lahirstunting atau dengan komplikasi lain,” katanya.

 

Menurut Dr. Jaya, penelitian juga menunjukkan bahwabahkan kehamilan normal dengan pengawasan yang kurangdapat berujung pada masalah kesehatan. Oleh karena itu, iamenegaskan perlunya literasi kesehatan yang lebih luas, tidakhanya untuk ibu hamil tetapi juga calon pengantin.

 

“Intervensi sejak hulu, termasuk edukasi calon pengantin dan pemantauan kehamilan, adalah kunci utama untuk mencetakgenerasi sehat di masa depan. Dengan langkah ini, kami optimis angka stunting di Kaltim dapat terus menurun,” pungkasnya. 

Logo

Jalan Gunung Satu No. 18 RT.05 Margo Balikpapan Barat Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Telepon: 085396694449/081289219189 (admin)

Email: arahmediaindonesia@gmail.com

2025 © Media-Masa.ID. All Rights Reserved. Developed by PT. Master Digital Solutions