Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) terus mempercepat pelaksanaan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) gunameningkatkan akses sanitasi aman dan higienis bagimasyarakat.
Langkah ini menjadi prioritas penting untuk mendukungkesehatan masyarakat sekaligus mencapai target pembangunan berkelanjutan.
“Akses sanitasi yang aman dan perilaku hidup bersihmerupakan pondasi penting untuk menjaga kesehatanmasyarakat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin.
Ia menegaskan bahwa pengelolaan tinja yang aman mampumenurunkan risiko berbagai penyakit menular seperti diare, kolera, hingga stunting pada balita.
Indonesia sendiri menargetkan 0 persen Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan 15 persen akses sanitasi aman pada tahun 2024.
Dinkes Kaltim terus menggencarkan program SBS di seluruhkabupaten/kota di wilayahnya.
Namun, Jaya menyebutkan bahwa perilaku buang air besarsembarangan masih menjadi tantangan, terutama akibatkurangnya kesadaran masyarakat dan keterbatasan fasilitassanitasi layak.
Dalam upaya ini, Dinkes Kaltim melibatkan berbagai pihakuntuk memberikan edukasi dan memastikan pembangunanfasilitas sanitasi sesuai standar.
Berdasarkan data Dinkes Kaltim per 18 November 2024, capaian program SBS di kabupaten/kota menunjukkan hasilbervariasi.
Pemerintah daerah terus diimbau untuk mempercepat langkahimplementasi program guna mencapai target nasional.
Program SBS tidak hanya bertujuan untuk meningkatkankualitas hidup masyarakat tetapi juga merupakan investasijangka panjang dalam pembangunan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Dinkes Kaltim berharap, melalui percepatan program ini, sanitasi aman dapat tercapai dan memberikan dampak positifyang berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat Kalimantan Timur.