Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur meningkatkan efektivitas program pelatihan tenaga kesehatandengan menerapkan evaluasi menyeluruh, termasuk pascapelatihan, guna memastikan dampaknya dalam pekerjaansehari-hari.

Kepala UPTD Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kaltim, Sri Sedono Iswandi, menegaskan bahwa keberhasilanpelatihan tidak hanya diukur dari pre dan post test, tetapi juga melalui evaluasi berkelanjutan.

“Tolak ukur keberhasilan suatu pelatihan adalah dari pre dan post test, tapi sebenarnya tidak sampai di situ saja, nanti adalagi evaluasi pasca pelatihan,” ujar Sri Sedono.

Evaluasi pasca pelatihan dilakukan dalam kurun waktu enambulan hingga satu tahun setelah pelatihan. Langkah inibertujuan untuk menilai sejauh mana peserta dapatmenerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehselama pelatihan dalam pekerjaan mereka.

Sri Sedono menekankan bahwa evaluasi ini merupakan bagianpenting untuk memastikan pelatihan memberikan dampaksignifikan terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan.

Melalui evaluasi pasca pelatihan, Bapelkes Kaltim dapatmengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan memberikan umpan balik yang lebih komprehensif kepadapeserta serta instansi terkait.

Pendekatan ini memungkinkan Dinkes Kaltim untukmenyempurnakan materi pelatihan agar lebih relevan dengankebutuhan lapangan dan perkembangan terkini di bidangkesehatan.

“Evaluasi ini penting untuk melihat sejauh mana hasilpelatihan dapat diterapkan dan memberikan kontribusi nyatadalam pelayanan,” pungkasnya.

Program ini mencerminkan komitmen Dinkes Kaltim untuktidak hanya memberikan pelatihan berkualitas, tetapi juga memastikan bahwa pelatihan tersebut membawa perubahanpositif yang berkelanjutan di lapangan.