Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur terus berupaya memastikan pemerataan tenaga kesehatan di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil dan sulitdijangkau.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) DinkesKaltim, Drg. Rochmad Koesbiantoro, mengungkapkan bahwatantangan utama dalam distribusi tenaga kesehatan adalahmemastikan ketersediaan di semua fasilitas kesehatan denganstrategi yang tepat.

“Distribusi tenaga kesehatan ini cukup sulit, terutama untukmenjangkau daerah-daerah terpencil. Kita perlu strategi agar semua fasilitas kesehatan bisa terisi sesuai kebutuhan,” ujarDrg. Rochmad.

Selain upaya distribusi, Dinkes Kaltim juga fokus pada peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, khususnya tenagaPNS. Berdasarkan aturan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), setiap tenaga kesehatan PNS diwajibkan mengikutipelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilandan pengetahuan mereka.

“Minimal, tenaga PNS harus mengikuti 20 jam pelatihan rutin setiap tahun untuk menjaga dan meningkatkan kompetensimereka,” tambah Drg. Rochmad.

Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dirancang agar mereka selalu siap menghadapi kebutuhan dan tantangankesehatan masyarakat yang terus berkembang. Pelatihan inimencakup berbagai bidang, termasuk pelayanan medis, kesehatan masyarakat, dan teknologi kesehatan.

Dinkes Kaltim berharap, dengan distribusi yang merata dan program pelatihan berkelanjutan, tenaga kesehatan di seluruhwilayah Kalimantan Timur dapat memberikan layanankesehatan yang optimal. Langkah ini diharapkan dapatmeningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatanyang berkualitas.

“Melalui distribusi yang terencana dan peningkatankompetensi, kami berkomitmen untuk menciptakan layanankesehatan yang setara dan berkualitas di seluruh wilayah, termasuk di daerah terpencil,” pungkas Drg. Rochmad.