mediamasa.id - Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Timur, La Ode Nasir, menyoroti kondisi guru Taman Pendidikan AlQur’an (TPA) di Kaltim yang masih jauh dari sejahtera. Meski mereka memegang peran penting dalam mendidikkarakter generasi muda, banyak dari mereka hanyamengandalkan sumbangan masyarakat atau bahkan tidakmenerima honor sama sekali. Kondisi ini disebutnya ironisdan mencerminkan minimnya perhatian struktural daripemerintah daerah.
Nasir mendesak agar kesejahteraan guru TPA menjadiprioritas dalam kebijakan daerah. Ia menekankan bahwamembangun generasi religius dan berkarakter seharusnyadimulai dari investasi pada para pendidik agama, bukan hanyalewat ucapan terima kasih semata. Ia menyerukan alokasidana melalui APBD atau hibah pendidikan keagamaan, agar guru TPA mendapatkan tunjangan dan pengakuan setara guru mata pelajaran umum.
Lebih lanjut, Nasir berharap pemerintah segera merancangrencana strategis yang mencakup pendataan menyeluruh dan pemberian insentif rutin bagi guru TPA. Menurutnya, tanpafondasi kesejahteraan yang jelas, pembangunan karakterbangsa hanya akan berjalan timpang dan retoris belaka.