Samarinda - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Jaya Mualimin, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang memengaruhi kondisi mental masyarakat di wilayah tersebut adalah tekanan finansial.
Banyak keluarga di Kaltim yang mengalami kesenjanganantara pendapatan dan kebutuhan biaya hidup, sehinggamemerlukan daya juang lebih untuk mencapai kesejahteraanekonomi.
Jaya menjabarkan bahwa meskipun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Timur sebagian besar disokong oleh sektorpertambangan, hal ini tidak memberikan dampak langsungkepada seluruh masyarakat.
“Walaupun di Kaltim Pendapatan Asli Daerah (PAD) disokong oleh sektor pertambangan sebesar 50 persen, takmemungkinkan seluruh masyarakat bisa berada di sektorpertambangan untuk mendapatkan upah yang tinggi,” ujarJaya.
Ia mengakui bahwa sektor pertambangan hanya mampumenampung segelintir orang sebagai pekerja.
Untuk itu, pemerintah berupaya mencari solusi denganmendorong pengembangan ekonomi kreatif sebagai alternatifbagi masyarakat agar dapat meningkatkan pendapatanmereka.
“Sementara yang di tambang hanya segelintir orang, nah itupemerintah ingin bagaimana ekonomi kreatif masyarakat bisamenunjang, agar mereka bisa meningkatkan pendapatannya,” tambah Jaya.
Pemerintah Kalimantan Timur berharap melalui penguatanekonomi kreatif, masyarakat dapat memiliki peluang lebihbesar untuk menciptakan usaha mandiri yang berkelanjutan.
Selain itu, pengembangan keterampilan melalui pelatihan dan pemberdayaan komunitas juga menjadi fokus pemerintahuntuk mengurangi tekanan finansial yang dirasakan banyakkeluarga.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkankesejahteraan ekonomi, tetapi juga membantu mengurangitekanan psikologis yang muncul akibat masalah keuangan.
Melalui stabilitas ekonomi yang lebih baik, diharapkanmasyarakat Kaltim dapat hidup lebih sejahtera, baik secarafinansial maupun mental.
Pemerintah Kaltim bersama Dinas Kesehatan berkomitmenuntuk terus mendukung pengembangan potensi masyarakatmelalui berbagai program ekonomi kreatif, sebagai salah satusolusi untuk menghadapi tantangan finansial di wilayah tersebut.