Samarinda - Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satuprovinsi dengan tingkat obesitas tertinggi di Indonesia, masukdalam 10 besar secara nasional.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan ProvinsiKalimantan Timur, Setyo Budi Basuki.
“Ternyata tingkat obesitas di Kalimantan Timur juga masuk di dalam 10 besar. Hal itu juga termasuk faktor risiko. Kenapabisa obesitas itu terjadi? Karena antara makanan yang masukdengan energi yang digunakan itu tidak imbang. Jadi yang masuk lebih banyak daripada yang digunakan,” ujar Setyo.
Menurutnya, pola hidup masyarakat menjadi faktor utama di balik tingginya angka obesitas di Kaltim.
Rendahnya aktivitas fisik masyarakat menyebabkan energiyang tidak terpakai disimpan oleh tubuh dan berubah menjadilemak.
Kondisi ini diperparah oleh konsumsi makanan berkaloritinggi yang tidak diimbangi dengan pembakaran energimelalui aktivitas fisik.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kaltim, kebiasaan ini menjadi salah satu pemicu utama tingginyarisiko penyakit tidak menular (PTM) di wilayah tersebut, termasuk diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.
Setyo menekankan pentingnya perubahan pola hidupmasyarakat dengan mendorong kebiasaan sehat, sepertimengatur pola makan yang lebih seimbang, meningkatkanaktivitas fisik harian, dan rutin melakukan pemeriksaankesehatan.
Sebagai langkah preventif, pemerintah juga menggalakkanGerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang mencakup kampanye pentingnya olahraga, konsumsi makanansehat, dan pengurangan konsumsi gula, garam, dan lemak.
“Jika pola hidup ini bisa diterapkan, kami yakin angkaobesitas di Kalimantan Timur dapat ditekan secarasignifikan,” tutup Setyo.