Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggulirkan program besar untuk menanggulangi ancamanPenyakit Tidak Menular (PTM) dengan menargetkan deteksidini kepada 90% penduduk usia 15 tahun ke atas.
PTM, yang kini menjadi penyebab kematian tertinggi di provinsi ini, mencakup berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, obesitas, penyakit jantung, stroke, kanker, hinggagangguan pernapasan akibat merokok.
Kepala Seksi PTM Dinas Kesehatan Kaltim, Dr. Ika Gladis, menjelaskan bahwa deteksi dini ini melibatkan berbagai teskesehatan penting untuk mengidentifikasi risiko PTM pada masyarakat.
“Indikator utama program ini adalah pemeriksaan kepada90% penduduk usia lebih dari 15 tahun untuk mendeteksi 9 PTM prioritas,” ujar Dr. Ika.
Tes yang dilakukan mencakup pengukuran tekanan darahuntuk hipertensi, tes gula darah untuk diabetes, pengukuranIndeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar perut untuk obesitas, serta tes lain sesuai dengan jenis PTM.
Selain itu, program ini juga melibatkan skrining untuk faktorrisiko seperti kebiasaan merokok, gangguan penglihatan, hingga deteksi dini kanker payudara.
Program ini merupakan bagian dari langkah preventifpemerintah untuk menekan angka kematian akibat PTM, yang terus meningkat setiap tahunnya.
Pemerintah provinsi juga menggencarkan edukasi kepadamasyarakat tentang pentingnya mengenali gejala dini dan risiko PTM melalui penyuluhan kesehatan di puskesmas, sekolah, dan tempat kerja.
Dr. Ika menambahkan bahwa keberhasilan program inimembutuhkan partisipasi aktif masyarakat.
“Deteksi dini adalah kunci untuk mencegah PTM menjadifatal. Jika masyarakat rutin melakukan pemeriksaankesehatan, pengobatan dini dapat dilakukan sebelum penyakitmenjadi parah,” jelasnya.
Melalui program ini, Dinas Kesehatan Kaltim berharap dapatmenciptakan masyarakat yang lebih sadar akan kesehatanmereka dan mempercepat penurunan angka kematian akibatPTM.