Samarinda – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (DinkesKaltim) kembali menyoroti pentingnya literasi gizi sebagaisalah satu upaya mencegah stunting pada anak.
Menurut Kepala Dinkes Kaltim, Dr. dr. H. Jaya Mualimin, kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaanmakanan bergizi kerap menjadi faktor risiko utama yang memperburuk kondisi kesehatan anak, terutama pada kelompok usia rentan.
“Salah satu penyebab stunting adalah pola pikir keluarga yang belum memahami pentingnya gizi yang benar. Banyak ibu-ibuyang kurang literasi tentang cara mengolah makanan bergizi,” ungkap Dr. Jaya.
Ia menambahkan, edukasi mengenai cara memasak yang benar harus menjadi perhatian utama. Kesalahan dalampengolahan makanan, seperti pemakaian bahan tambahanyang tidak tepat, dapat mengurangi kandungan gizi, sehinggaanak-anak tidak mendapatkan nutrisi optimal meskipunmakanannya terlihat bergizi.
“Hal ini menunjukkan pentingnya literasi gizi yang harusditingkatkan. Masyarakat, terutama ibu hamil dan ibu dengananak usia 1 hingga 5 tahun, perlu mengetahui bagaimanamengolah makanan agar gizinya tetap terjaga,” jelasnya.
Menurut Dr. Jaya, pola pikir, pola asuh, dan pola lingkungansaling berkaitan dalam mencegah stunting. Selain memahamicara memasak yang benar, masyarakat juga perlu diedukasitentang pola makan seimbang dan pentingnya menjagalingkungan yang sehat.
“Ketika literasi gizi meningkat, masyarakat akan lebih sadarakan pentingnya pengelolaan makanan yang baik. Ini tidakhanya membantu mencegah stunting, tetapi juga meningkatkan kesehatan keluarga secara keseluruhan,” tambahnya.
Selain itu, Jaya menekankan bahwa literasi gizi harusdipadukan dengan pola asuh yang mendukung tumbuhkembang anak secara maksimal.
Misalnya, pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulandan pemberian makanan pendamping ASI yang berkualitassetelahnya.
“Untuk mencegah stunting, kita harus menyasar semua aspekpola pikir, pola asuh, dan pola lingkungan. Ketiganya harusberjalan beriringan. Oleh karena itu, edukasi kepada ibu-ibudan keluarga menjadi langkah penting yang tidak bisadiabaikan,” tutupnya.