Samarinda – Memasuki musim pancaroba, ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Timur semakinmeningkat. Perubahan cuaca yang tidak menentu, denganhujan dan panas yang bergantian, menciptakan genangan air yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Drg. Rochmad Koesbiantoro, mengingatkan pentingnya peran aktifmasyarakat dalam mencegah penyebaran DBD melaluimenjaga kebersihan lingkungan.
“Gotong royong dan pembersihan lingkungan sangat pentingsekali untuk mengurangi risiko DBD,” ujar Rochmad.
Sebagai langkah preventif, Dinkes Kaltim terusmenggencarkan gerakan 3M Plus, yaitu menutup tempatpenyimpanan air, mengkuras bak air secara rutin, sertamendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.
Gerakan ini juga melibatkan kolaborasi dengan berbagaipihak untuk memastikan kebersihan lingkungan secaramenyeluruh.
Rochmad juga menyoroti perlunya edukasi masyarakattentang bahaya DBD dan pentingnya tindakan pencegahan, terutama di musim pancaroba.
“Genangan air akibat cuaca yang tidak menentu menjaditempat nyamuk berkembang biak. Maka dari itu, perhatianmasyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga lingkungan,” tambahnya.
Dinkes Kaltim mengimbau masyarakat untuk segeramemeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalamigejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan sakitkepala berat, guna mendapatkan penanganan dini.
Melalui pendekatan terpadu yang mencakup kebersihanlingkungan, edukasi, dan pelayanan kesehatan yang responsif, Dinkes Kaltim optimis dapat menekan angka kasus DBD selama musim pancaroba.