Samarinda- Kanker serviks menjadi salah satu penyakitdengan tingkat kasus tertinggi di Kalimantan Timur (Kaltim), menurut data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim.
Plt. Sekretaris Dinkes Kaltim, Setyo Budi Basuki, menyampaikan bahwa penyakit ini menjadi perhatian seriuspemerintah daerah karena dampaknya yang signifikanterhadap kesehatan masyarakat, khususnya kaum perempuan.
Dinkes Kaltim telah mengambil langkah preventif untukmenekan angka kasus kanker serviks.
Salah satunya adalah melalui program screening IVA test (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) yang ditujukan kepadapara ibu.
Screening ini dilakukan untuk mendeteksi dini keberadaansel-sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker serviks.
Selain itu, Dinkes juga menggalakkan pemberian vaksinasiHPV (Human Papillomavirus) kepada anak-anak usia sekolahdasar.
Program vaksinasi ini bertujuan memberikan perlindungansejak dini, sehingga risiko terkena kanker serviks dapatdiminimalkan ketika mereka dewasa nanti.
“Harapannya, masyarakat Kaltim ke depannya dapat lebihterdorong untuk melakukan deteksi secara dini mengenaiPTM agar dapat mengetahui gejala lebih awal dan mengurangi risiko penyakit yang lebih parah nantinya, sehingga angka kasus PTM di Kaltim dapat menurun dan terciptanya masyarakat yang sehat dan bugar,” ujar Basuki.
Dinkes Kaltim juga terus meningkatkan edukasi kesehatanuntuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentangpentingnya pemeriksaan kesehatan berkala, baik untuk kankerserviks maupun penyakit tidak menular lainnya.
Lebih lanjut, dengan deteksi dini, peluang pengobatan lebihefektif dan mencegah komplikasi lebih lanjut dapat tercapai.