Akbar Tanjung Soroti Kerusakan Jalan di Pedalaman Kutim dan Perlu Proses Perbaikan Bertahap

Kutai Timur - Akbar Tanjung, anggota DPRD Kutai Timur, menyoroti kerusakan jalan antar kecamatan yang terjadi di wilayah pedalaman Kutim.

Kerusakan tersebut, menurutnya, disebabkan oleh tingginya mobilitas kendaraan bermuatan berat yang sering melintas, baik milik masyarakat maupun perusahaan, terutama di sektor perkebunan sawit.

"Jalan rusak di pedalaman terjadi karena usaha masyarakat yang umumnya berupa perkebunan sawit. Mereka punya truk yang melintas di sana. Ditambah lagi, mobil perusahaan sawit dengan beban berat. Jadi, jalan rusak disebabkan kendaraan yang membawa beban berat," jelas Akbar saat berbincang dengan media.

Akbar menyadari bahwa perbaikan jalan di pedalaman Kutim membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat luasnya wilayah Kutim dan banyaknya jalan yang perlu diperbaiki.

"Untuk memperbaiki jalan yang masih sangat panjang ini, memang butuh waktu lama. Karena itu, perbaikan harus dilakukan secara bertahap," ungkapnya.

Meskipun demikian, ia menekankan bahwa prioritas utama dalam perbaikan adalah jalan yang berada di dalam kampung-kampung, mengingat dampak besar yang dirasakan masyarakat akibat kerusakan jalan.

"Dampak jalan rusak sangat dirasakan masyarakat. Saat musim kemarau, banyak debu. Saat hujan, jalan becek. Dengan jalan cor, masalah itu tidak akan ada lagi," tegasnya.

Akbar mengapresiasi program pembangunan jalan multiyears yang telah membuahkan hasil positif di beberapa kecamatan, seperti Muara Bengkal, Muara Ancalong, dan Long Mesangat.

"Pembangunan sudah tampak hasilnya. Rumah warga tidak berdebu dan tidak becek lagi," tambahnya.