Penulis menguraikan situasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan gas bumi di berbagai wilayah, yang mengakibatkan potensi defisit signifikan.
Sebagai respons, artikel menekankan perlunya kerangka kebijakan kuat dengan beberapa pilar strategis:
- Integrasi Infrastruktur Gas Nasional
Mendorong konektivitas melalui jaringan pipa yang merata—“beyond pipeline”—sehingga pasokan lebih stabil dan distribusi dapat menjangkau area defisit (). - Diversifikasi Sumber dan Teknologi
Mengembangkan sumber energi alternatif dan teknologi pengolahan gas untuk mengurangi tekanan pada pasokan tradisional, terutama jika produksi domestik menurun. - Skema Fiskal dan Investasi
Merancang insentif fiskal untuk investasi di sektor gas, termasuk subsidi, pajak rendah, atau skema kemitraan publik-swasta agar proyek infrastruktur dapat terlaksana. - Pengawasan dan Manajemen Permintaan
Meningkatkan efisiensi pemakaian gas melalui regulasi pemakaian dan promosi teknologi hemat energi di sektor industri dan rumah tangga. - Kerjasama Regional dan Ekspor
Menjalin kesepakatan regional untuk impor gas (LNG maupun pipa) dan tetap mempertahankan kemampuan ekspor, demi fleksibilitas pasokan global.
Dengan strategi tersebut, diharapkan defisit gas dapat dikendalikan secara berkelanjutan—memastikan ketersediaan untuk industri, pembangkit listrik, dan kebutuhan masyarakat.