Samarinda - Di tengah transformasi digital yang kian pesat, penguasaan teknologi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi aparatur desa. Hal itu menjadi perhatian Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur yang menggelar Pelatihan Transformasi Digital untuk Aparatur Desa Tahun 2025 di Aula Kantor Bupati Penajam Paser Utara.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta dari 30 desa se-Kabupaten Penajam Paser Utara, melibatkan aparatur desa dan operator desa yang dinilai memiliki peran strategis dalam tata kelola digital di tingkat lokal. DPMPD Kaltim menghadirkan Indiva Creator Academy sebagai narasumber, dengan fokus materi pada pemanfaatan teknologi untuk administrasi pemerintahan, layanan publik, serta promosi potensi desa melalui platform digital dan media sosial.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan DPMPD Kaltim menyampaikan bahwa pemahaman terhadap teknologi digital, termasuk pemasaran digital atau digital marketing, sangat penting untuk membangun desa yang tanggap terhadap perubahan zaman.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap aparatur desa tidak hanya mendapatkan wawasan, tetapi juga keterampilan dan pengalaman praktis dalam menerapkan teknologi digital di lingkungan kerja mereka," ujarnya.
Ia menambahkan, posisi Penajam Paser Utara sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, menjadikan desa-desa di kawasan ini harus lebih adaptif dan progresif, terutama dalam memperkuat identitas serta promosi desa.
“Digital marketing bukan hanya untuk pelaku usaha di kota. Justru desa-desa kita memiliki banyak potensi lokal yang bisa dipromosikan secara luas melalui media digital—baik produk, destinasi wisata, hingga kerajinan dan budaya lokal,” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis DPMPD Kaltim dalam mempersiapkan desa-desa agar mampu bersaing secara digital dan mandiri secara ekonomi. Dengan bekal literasi digital dan keterampilan teknis, aparatur desa diharapkan mampu memanfaatkan peluang digital untuk mengembangkan pelayanan, memperluas jaringan informasi, dan memperkenalkan potensi unggulan desa secara lebih luas.
Pelatihan ini pun dinilai sebagai langkah awal untuk mempercepat transformasi digital di wilayah perdesaan, yang di masa depan diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan mengurangi ketimpangan digital antara kota dan desa, khususnya di Kalimantan Timur. (Adv/DpmpdKaltim/Ion)