Samarinda — Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terhadap pemberdayaan masyarakat adat terus ditunjukkan melalui berbagai program nyata. Salah satunya melalui penguatan ekonomi inklusif bagi masyarakat adat Dayak Wehea di Desa Nehas Liang Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Puguh Harjanto, menyampaikan bahwa pemerintah provinsi tengah mendorong skema pemberdayaan ekonomi yang sejalan dengan pelestarian lingkungan dan budaya adat.
“Pendekatan ini tidak hanya menumbuhkan ekonomi berbasis masyarakat adat, tapi juga menjaga harmoni dengan alam dan warisan budaya local,” ujar Puguh, beberapa waktu lalu.
Sebagai bentuk nyata dukungan, DPMPD Kaltim menyerahkan bibit tanaman produktif berupa durian dan alpukat yang langsung ditanam di area Sekretariat Adat Dayak Wehea. Bibit-bibit tersebut diharapkan menjadi sumber nilai tambah ekonomi bagi warga dalam jangka panjang.
“Penanaman pohon produktif ini bukan sekadar simbolis. Ini adalah langkah konkret mendorong ketahanan pangan dan pendapatan berkelanjutan masyarakat desa,” jelas Puguh.
Ia menambahkan bahwa pemanfaatan lahan dengan tanaman bernilai ekonomi tinggi dapat mendorong kemandirian desa tanpa harus mengorbankan nilai-nilai tradisi dan ekologi yang telah lama dijaga oleh masyarakat adat.
Dalam kegiatan tersebut, Puguh turut didampingi oleh Kepala Adat Dayak Wehea, Ledjie Taq, yang ikut serta dalam proses penanaman pohon. Kolaborasi ini disebut sebagai langkah awal dalam membangun kemitraan yang lebih kuat antara pemerintah dan komunitas adat.
“Kami akan terus bersinergi dengan dinas lain, termasuk kehutanan dan kesehatan, agar potensi masyarakat adat bisa berkembang secara lokal,” imbuhnya.
Puguh juga mengapresiasi masyarakat Dayak Wehea yang tetap memegang teguh tradisi dan kearifan lokal di tengah derasnya arus modernisasi. Menurutnya, komitmen tersebut merupakan kekuatan besar dalam mewujudkan pembangunan berbasis budaya dan keberlanjutan.
“Dalam perubahan zaman yang cepat ini, konsistensi mereka dalam menjaga lingkungan dan budaya patut menjadi contoh bagi masyarakat lainnya di Kalimantan Timur,” tutupnya.(Adv/DpmpdKaltim/Ion)