Samarinda - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur, Puguh Harjanto, menegaskan pentingnya semangat kolaborasi dan dedikasi seluruh pegawai, termasuk P3K dan ASN, dalam mendukung program-program strategis pembangunan desa.
Salah satu fokus utama DPMPD adalah peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) dan pengawalan terhadap implementasi 9 tematik desa prioritas yang tengah dijalankan pemerintah provinsi.
“Semangat kolaborasi di DPMPD ini sangat penting, karena kami mengoordinasikan ratusan desa di Kaltim. Maka semua pegawai, baik P3K maupun PNS, harus benar-benar mendukung peningkatan indeks desa,” ujar Puguh saat diwawancarai usai kegiatan dinas, belum lama ini.
Menurut Puguh, peningkatan IDM tidak bisa dilakukan secara administratif semata. Diperlukan pemahaman teknis, kemampuan koordinasi lintas sektor, serta pendampingan langsung di lapangan. Karena itu, ia menekankan bahwa para pegawai di lingkup DPMPD harus mampu mengelola data, membaca potensi desa, dan memastikan pelaksanaan program tepat sasaran.
“Indeks desa ini mencerminkan sejauh mana desa itu berkembang secara menyeluruh baik dari sisi pelayanan dasar, ketahanan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Maka intervensi kita tidak bisa setengah-setengah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya penguatan terhadap pelaksanaan 9 tematik desa, seperti desa digital, desa wisata, desa sehat, desa ramah perempuan dan anak, desa tangguh bencana, hingga desa inklusif. Program ini disebutnya sebagai strategi percepatan untuk mendorong desa menjadi lebih adaptif terhadap tantangan pembangunan ke depan.
“Setiap tematik itu punya pendekatan dan pola intervensi yang berbeda. Di sinilah peran pegawai kami dibutuhkan, untuk bisa memahami permasalahan dan menjembatani desa dengan OPD terkait,” tambahnya.
Ia berharap, melalui kerja tim yang kuat dan semangat yang terus terjaga, target peningkatan status desa dari tertinggal menjadi berkembang, dari berkembang menjadi maju, dan dari maju ke mandiri, dapat tercapai secara berkelanjutan. Terlebih, Kalimantan Timur memiliki lebih dari 800 desa dengan karakteristik dan tantangan yang beragam.
“Jangan sampai ada desa yang tertinggal karena tidak terlayani dengan baik. Peran kita adalah memastikan semua desa punya akses dan kesempatan yang sama untuk maju,” pungkas Puguh.(Adv/DpmpdKaltim/Ion)