Samarinda - Upaya peningkatan budaya literasi di tingkat desa akan segera diperkuat melalui kerja sama resmi antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim. Kesepakatan ini akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang rencananya ditandatangani pada 3 Juli 2025 di Balikpapan. Kerja sama tersebut difokuskan pada pembentukan dan pengembangan perpustakaan desa di seluruh wilayah Kaltim sebagai bagian dari strategi peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM). 

Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan DPMPD Kaltim, Aswanda, mengatakan bahwa pihaknya telah menyetujui draft kesepahaman bersama tersebut dan menyambut baik sinergi yang terbangun. 

“Alhamdulillah, draf kesepakatan sudah kami setujui bersama Dinas Perpustakaan, dan insya Allah penandatanganan MOU akan dilaksanakan pada 3 Juli 2025 di Balikpapan,” ujarnya, (25/06/2025). 

Ia menambahkan, perpustakaan desa berperan penting sebagai faktor pengungkit nilai dalam indeks pembangunan desa. “Jika sebuah desa memiliki perpustakaan, maka nilai IDM-nya bisa meningkat. Desa berkembang bisa naik jadi maju, yang maju bisa menjadi mandiri. Inilah yang ingin kami dorong bersama,” jelas Aswanda. 

DPMPD sebelumnya telah bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dalam membentuk perpustakaan di empat desa tertinggal di Kutai Barat. Hasilnya, dua desa yakni Lemper dan Deraya berhasil naik status menjadi desa berkembang. 

“Ini salah satu contoh nyata bagaimana kehadiran perpustakaan bisa berdampak positif pada peningkatan status desa,” tambahnya. 

Terkait lomba perpustakaan desa yang digagas Dinas Perpustakaan, Aswanda menyatakan dukungan penuh meskipun bukan sektor utama DPMPD. Ia berharap desa-desa pemenang dapat menjadi percontohan dan memotivasi desa lainnya untuk membentuk perpustakaan desa. 

“Kami bangga jika ada desa dari Kaltim yang bisa berbicara di tingkat nasional. Ini juga jadi inspirasi agar desa-desa lain ikut bergerak,” tutupnya. 

Ia berharap, dengan dasar MoU ini, seluruh dari 840 desa yang ada di Kalimantan Timur dapat didorong untuk memiliki perpustakaan masing-masing sebagai bagian dari upaya penguatan kapasitas dan literasi masyarakat desa.(Adv/DpmpdKaltim/Ion)