Samarinda - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur menetapkan target ambisius dalam pembangunan infrastruktur literasi desa. Melalui kerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK), DPMPD menargetkan seluruh desa di Kaltim yang berjumlah 841 desa memiliki perpustakaan desa yang aktif dan berfungsi sebagai pusat literasi masyarakat. 

Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan DPMPD Kaltim, Aswanda, menegaskan bahwa kerja sama lintas instansi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan seluruh desa di Kalimantan Timur memiliki akses terhadap fasilitas perpustakaan. 

“Mudah-mudahan kerja sama ini terus bisa kita wujudkan, terus bisa kita kolaborasikan, terus meningkat sampai seluruh sebanyak 840 desa semuanya memiliki perpustakaan desa di masing-masing desa,” kata Aswanda, Rabu (25/06/2025). 

Ia menyampaikan bahwa perpustakaan desa bukan sekadar fasilitas membaca, tetapi merupakan bagian penting dari infrastruktur sosial dan pendidikan di desa. Kehadirannya diyakini dapat menjadi faktor pengungkit dalam peningkatan indeks pembangunan desa serta kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. 

“Asas manfaatnya sangat besar. Kita ingin dorong agar perpustakaan desa ini menjadi kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat desa, agar desa punya tempat belajar yang layak dan akses terhadap informasi terbuka luas,” lanjutnya. 

Aswanda juga mengakui bahwa saat ini masih banyak desa di Kalimantan Timur yang belum memiliki perpustakaan. Oleh karena itu, kerja sama yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Perpustakaan menjadi dasar hukum dan komitmen untuk mendorong semua desa agar bergerak membangun fasilitas literasi masing-masing. 

“Memang sudah banyak, tetapi belum semua. Harapan kita dari MoU ini sudah ada dasar dari kita untuk membuat motivasi dari masing-masing desa itu untuk memiliki perpustakaan di masing-masing desa,” tutup Aswanda.(Adv/DpmpdKaltim/Ion).