DPRD Khawatirkan SILPA Besar di 2024

Kutai Timur - peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim secara signifikan di tahun 2024 dikhawatirkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Yan, malah menyebabkan Sisa Lebih Anggaran Pembiayaan (SILPA) di tahun ini.

Apalagi dari pantauannya, Yan melihat realisasi anggaran hingga November ini baru mencapai 28 persen. Padahal SILPA tahun lalu yang masuk di APBD tahun ini saja mencapai Rp4 triliun. Meskipun dengan pelaksanaan APBD Perubahan yang lebih cepat dengan anggaran yang lebih kecil.

"Karena pada bulan November ini pelaksanaan APBD murni saja belum selesai. Ditambah SILPA yang masuk kemarin Rp4 triliun. sekarang masuk lagi ABT (anggaran belanja tambahan) di akhir tahun. Pasti SILPA lah," bebernya.

Di tahun ini, dengan anggaran mencapai Rp14 triliun lebih, realisasi APBD murni hingga November belum usai. Maka bisa dipastikan SILPA akan lebih besar. Yang memperkirakan sarapan anggaran hanya bisa mencapai 60 persen hingga akhir tahun.

"Selarang sudah masuk November, dan Pak Bupati juga membahas tentang SILPA yang mungkin akan besar. Padahal, tidak mungkin kita memaksakan (penyerapan). Banyak anggaran masuk di akhir tahun, ini bagaimana mau menghabiskan?" tutur Yan.

Sebelumnya Yan juga menyorot lambatnya penyerapan anggaran karena lambatnya pencairan anggaran di awal tahun. Termasuk gaji pegawai dan DPRD yang baru cair pada bulan Maret.

Selain itu sejumlah proyek juga baru dikerjakan pada bulan Juni. "Ini memberatkan realisasi anggaran secara maksimal," ujarnya.

Ia pun melihat Pemerintah Kabupaten Kutim lambat dalam membuka tender. Ada beberapa pekerjaan fisik yang baru dibuka tendernya menjelang akhir tahun. "Pembangunan fisik memang berjalan, tapi memang cenderung melambat. Ini karena tender baru dibuka November," sebut Yan.

Hal ini akan menjadikan Pemkab sulit dalam mengejar pekerjaan fisik dalam waktu singkat.