DPRD Kutim Soroti Rendahnya Serapan Anggaran Menjelang Akhir Tahun

Kutai Timur – Sekretaris Komisi B DPRD Kutai Timur, Leni Susilawati Anggraini, menyoroti rendahnya serapan anggaran daerah yang hingga kini baru mencapai kisaran 30 persen. Angka tersebut, menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima saat pembahasan anggaran beberapa waktu lalu.

"Ini informasi terakhir sebelum penetapan anggaran perubahan. Untuk progres terbaru, masih terus dievaluasi," ungkap Leni.

Ia menjelaskan, meskipun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait masih menjalankan program secara maksimal, untuk mencapai target serapan 100 persen dinilai sangat sulit.

"Mencapai 80 persen saja tergantung pada kinerja dinas. Kami masih menunggu laporan terkait seberapa jauh progres pekerjaan mereka," tambahnya.

DPRD Kutim, lanjut Leni, mengembalikan upaya memaksimalkan serapan anggaran kepada OPD. Pasalnya, OPD telah menyatakan optimisme mereka bahwa serapan bisa lebih baik. Namun, tugas DPRD tetap fokus pada pengawasan, sementara tanggung jawab teknis berada di OPD.

"Kami melihat pekerjaan fisik sebagai indikator utama. Apalagi waktu yang tersisa hanya sebulan, kualitas pekerjaan tidak boleh dipertanyakan. Setelah pekerjaan selesai, evaluasi menjadi tugas kami di DPRD," jelas Leni.

Ia juga menegaskan, jika pekerjaan tidak sesuai dengan perencanaan, ada mekanisme pengembalian dana yang akan diurus langsung oleh OPD. DPRD akan memastikan evaluasi berjalan dengan benar.

"Kalau pekerjaan tidak sesuai, tapi tidak ada pengembalian dana, tentu harus dipertanyakan. Kami akan koordinasi dengan dinas terkait untuk menindaklanjuti," katanya.

Selama sebulan ke depan, pengawasan DPRD akan terus dilakukan. Leni menyebutkan, dinas terkait sebelumnya sudah menyampaikan optimisme saat perubahan anggaran, bahwa serapan bisa maksimal.

"Perencanaan sudah optimis, sekarang kita lihat pelaksanaannya. Nanti kita evaluasi," pungkasnya.ADV