Jimmi Klarifikasi Isu Anggaran Pokir dan Proyek Multiyears di Kutim

Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus mengupayakan pembangunan yang merata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu proyek besar yang tengah mendapat perhatian adalah proyek Multiyears Contract (MYC).

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Jimmi, memberikan penjelasan terkait anggaran dan proses pelaksanaan proyek tersebut.

Dalam wawancara yang digelar, Jimmi menjelaskan bahwa proyek MYC, yang menimbulkan Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) lebih dari 400 miliar rupiah, sudah memiliki anggaran yang disiapkan sejak awal. Ia menegaskan bahwa uang tersebut, meskipun tidak terserap pada tahun ini, harus tetap ada dan dicatat sebagai Silpa yang akan dipergunakan pada tahun berikutnya.

"Tahun depan baru bisa lagi dipakai. Uangnya harus ada, 414 miliar ini harus ada. Dipakai atau tidak, tetap disimpan untuk jadi Silpa tahun depan," ungkap Jimmi.

Terkait dengan isu anggaran Pokok Pikiran (Pokir) yang diduga hilang, Jimmi menegaskan bahwa hal tersebut tidak ada kaitannya dengan pembiayaan proyek MYC.

"Namanya barang hilang saya nggak tahu. Kalau barang hilang kan saya nggak tahu itu barang bener nggak ada di situ," ujar Jimmi.

Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak bisa berkomentar lebih lanjut mengenai anggaran Pokir yang disebut hilang, karena hal itu seharusnya ditanyakan kepada pihak yang berwenang pada periode sebelumnya.

Jimmi juga menyampaikan bahwa karena beberapa program pembangunan yang diajukan melalui Pokir tidak terlaksana, usulan tersebut akan diajukan kembali pada tahun depan.

"Program-program tersebut akan diusulkan lagi pada tahun depan oleh teman-teman dewan yang baru," kata Jimmi.

Dalam kesempatan itu, Jimmi kembali menegaskan bahwa jika ada masalah terkait anggaran yang hilang, pihak yang berwenang harus memberikan penjelasan lebih lanjut.

"Sekali lagi, kalau terkait yang hilang saya tidak bisa menjelaskan. Tanyakan saja pada yang terkait," pungkasnya.ADV