Komisi D DPRD Kutim Soroti Kebutuhan Sekolah dan Rumah Dinas Guru di Kutim

Kutai Timur – Anggota Komisi D DPRD Kutai Timur, Yan, menyoroti masalah kurangnya fasilitas pendidikan di Kutai Timur, khususnya terkait dengan ketersediaan sekolah dan rumah dinas bagi guru. Menurut Yan, keluhan orang tua terkait kekurangan sekolah masih sering datang ke DPRD, terutama di awal tahun.

“Banyak orang tua yang mengeluh tidak ada lagi sekolah untuk anak-anak mereka. Bahkan tahun ini, ada pembangunan tiga sekolah baru. Selain itu, juga ada pembangunan ruang kelas baru dan rehabilitasi ruang kelas yang rusak,” ujar Yan.

Selain itu, masalah infrastruktur lain seperti kantor sekolah, rumah dinas guru, dan sarana prasarana lainnya juga menjadi perhatian. Yan menambahkan, banyak guru baru yang tidak memiliki rumah dinas, karena kondisi rumah dinas lama sudah tidak layak pakai. Akibatnya, banyak guru yang tinggal jauh dari tempat mereka mengajar dan harus bolak-balik.

“Banyak guru yang tinggal jauh dari sekolah mereka. Ini yang mendorong kebutuhan akan rumah dinas guru yang memadai,” jelasnya.

Untuk itu, Yan meminta agar rumah dinas guru menjadi prioritas pembangunan di daerah ini. Ia juga telah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan, untuk memastikan agar guru yang diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tidak dipindah-tugaskan ke luar daerah.

“Jangan sampai guru yang berasal dari Kutim malah dipindahkan, sementara guru luar daerah justru yang ditugaskan di sini. Ini justru akan mempengaruhi kualitas pendidikan dan akan memerlukan tambahan tempat tinggal,” tambahnya.

Kebutuhan rumah dinas bagi guru dan fasilitas pendidikan lainnya, seperti sekolah dan ruang kelas, akan menjadi salah satu topik penting dalam pembahasan bersama Pemerintah Kabupaten Kutim. Yan berharap, masalah ini bisa segera mendapatkan perhatian dan solusi yang tepat untuk mendukung kualitas pendidikan di Kutai Timur.