Pemberdayaan Perempuan Jadi Fokus Komisi B DPRD Kutim untuk Dorong Ekonomi Keluarga
Kutai Timur – Pemberdayaan perempuan di Kutai Timur mendapat sorotan dari Sekretaris Komisi B DPRD Kutim, Leny Susilawati Anggraini.
Menurutnya, perempuan, mulai dari ibu rumah tangga hingga remaja putri, memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian keluarga, terutama melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Pemberdayaan perempuan, terutama melalui UMKM, menjadi salah satu fokus utama. Dengan memulai dari lingkup keluarga, perempuan bisa berperan aktif dalam membantu perekonomian, yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum," ujar Leny, saat ditemui pada 11 November 2024.
Ia melihat peluang besar bagi perempuan, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri yang baru lulus sekolah. Dengan memulai sebagai pelaku usaha, mereka dapat mengasah potensi, berinovasi, dan menciptakan peluang untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
"Ibu-ibu dan remaja putri memiliki potensi besar. Terutama bagi mereka yang baru lulus sekolah dan belum memiliki rencana. Dengan memulai usaha, mereka dapat menciptakan peluang besar untuk masa depan mereka," jelasnya.
Namun, Leny menegaskan pentingnya pembinaan dari dinas terkait agar program pemberdayaan perempuan ini lebih terarah dan memberikan hasil maksimal. Ia berharap adanya fasilitas dan pelatihan yang memadai bagi para perempuan yang ingin memulai usaha.
"Pembinaan dari dinas sangat penting. Selama ini mungkin sudah ada, tetapi perlu lebih dimaksimalkan agar mereka mendapatkan fasilitas yang memadai untuk berkembang," tambahnya.
Leny juga menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal dan mendukung program-program yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan. Ia berharap upaya ini dapat meningkatkan pendapatan para perempuan sekaligus mendorong perekonomian keluarga.
"Kami di DPRD akan terus memfasilitasi dan mendukung upaya ini. Pemberdayaan perempuan bukan hal yang bisa disepelekan karena perempuan memiliki potensi besar untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat," pungkasnya.
Pemberdayaan perempuan, lanjut Leny, tidak hanya berdampak pada keluarga tetapi juga pada perekonomian daerah secara luas. Dengan potensi yang dimiliki, perempuan di Kutim diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.ADV